Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Kelas Pekerja Gaji 8 Juta, Pilihan Destinasinya Bisa Keluar Negeri

Kompas.com - 26/07/2019, 18:00 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila kamu punya gaji 8 juta per bulan, tentu kamu harus pintar memilih destinasi luar negeri, memanfaatkan promo, dan menabung untuk bisa berlibur ke dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi, jika kamu hidup di kota besar dengan tuntutan gaya hidup yang tinggi.

Namun, jangan takut. Ada banyak pilihan yang bisa kamu pilih dengan gaji 8 juta lho.

"Ada banyak destinasi di bawah Rp 8 juta, seperti Hainan, Kunming, Korea Selatan, Bangkok dan Hongkong," jelas Direktur PT Dayawisata Intiindah (Dwidayatour) Surya A. Wijaya di acara jumpa pers Dwidayatour Carnival, Pondok Indah Mal, Jumat (26/7/2019).

Surya juga menyebutkan beberapa destinasi luar negeri harganya juga semakin terjangkau. Layaknya tur ke Eropa yang kini dapat dibeli dengan harga Rp 20 juta dan Turki Rp 15 juta. Harga relatif murah dari tur lain dibuat oleh Dwidaya untuk menarik milenial atau generasi Y.

"Kalau first jobber ini pintar, mereka banyak join saat low season. Jadi mereka ambil cuti dan join (tur) saat harganya murah. Kalau harga mahal waktu high season mereka tidak pergi. Beda dengan traveler keluarga yang liburannya harus menyesuaikan liburan anak sekolah," kata Surya.

Untuk menarik konsumen pekerja awal, Dwidayatour bekerja sama dengan pembayaran massal seperti uang elektronik Gopay atau kartu debit Mandiri dengan promo potongan harga menukarkan point Fiesta Mandiri.

"Kita bekerja sama dengan Gopay dan bank untuk kartu debit karena banyak first jobber yang memang belum punya kartu kredit," jelas Hendriyapto Chief Operating Officer Dwidayatour.

Hendriyapto juga menyebutktan saat ini komposisi konsumen di Dwidayatour didominasi oleh milenial atau generasi Y, usia 25-35 tahun. Jumlah persentasenya mencapai 50-55 persen dari seluruh konsumen Dwidayatour.

"Padahal tahun-tahun sebelumnya masih lebih banyak generasi X. Setahun atau dua tahun tahun lalu konsumen generasi Y ini persentasenya 40 persen," jelas Hendriyapto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com