Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari ke-2, Ini Susunan Agenda Dieng Culture Festival

Kompas.com - 03/08/2019, 13:12 WIB
Sri Anindiati Nursastri,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Dieng Culture Festival 2019 memasuki hari kedua, Sabtu (3/8/2019). Hari ini, agenda dimulai pukul 07.30 WIB hingga sekitar pukul 22.00 WIB.

Sama seperti kemarin, hari dimulai dengan Aksi Dieng Bersih pukul 07.30 WIB. Para relawan termasuk anak-anak melakukan long march di sekitar kawasan Candi Arjuna. Setengah jam kemudian, pukul 08.00 WIB, digelar pagelaran seni tradisional Dataran Tinggi Dieng di Lapangan Arjuna.

Pada saat yang bersamaan, digelar Festival Domba Batur di Lapangan Arjuna. Acara puncak lainnya digelar pukul 12.30 WIB, yakni Java Coffee Festival.

Java Coffee Festival, selain menyuguhkan beragam jenis biji kopi asli Nusantara, juga memiliki talkshow dengan beragam tema. Antara lain Jejak Digital & Manifestasi Ragam Kopi Nusantara, Dinamika Industri Kopi Bergelombang, dan Budaya Konservasi melalui Budidaya Kopi.

Ada tiga pembicara pada Java Coffee Festival kali ini, yakni Eko Purnomowidi (co-founder Classic Beans), Muhammad Aga (Indonesia Barista Champ 2018), Budi Kurniawan (film-maker Aroma of Heaven, Legacy of Java).

Acara berlanjut kembali pukul 19.30 WIB dengan adanya pagelaran seni kethoprak, dilanjutkan dengan Senandung di Atas Awan. Menurut informasi yang didapat KompasTravel, Isyana Saraswati akan melantunkan lagu-lagunya malam nanti.

Domba di Dieng Culture Festival 2019.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Domba di Dieng Culture Festival 2019.
Pelepasan lampion

Salah satu agenda yang paling ditunggu, sekaligus yang paling kontroversial, adalah pelepasan lampion. Banyak pihak dan warganet yang menyayangkan hadirnya agenda ini, karena mendulang sampah terutama pada akhir acara

Informasi yang beredar, pelepasan lampion tahun ini akan memberdayakan warga sekitar Dieng untuk menahan terbangnya lampion menggunakan tali. Namun, Alif Fauzi selaku ketua panitia Dieng Culture Festival mengatakan lampion akan tetap terbang.

“Lampion itu akan mati sekitar 1 menit usai terbang, dan ketika turun kembali, cakupan areanya tidak sampai enam kilometer. Bahkan sepertinya tidak sampai dua kilometer. Setelah itu, relawan dan panitia akan mengumpulkan kembali sampah,” tuturnya kepada KompasTravel, Jumat (2/8/2019).

Dari tahun-tahun lalu, lanjut Alif, pelepasan lampion telah mendapat persetujuan banyak pihak termasuk Airnav.

“Karena lampion itu turun lagi, jadi tidak mengganggu lalu-lintas penerbangan,” tambahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com