BANJARNEGARA, KOMPAS.com – Gelaran hari pertama Dieng Culture Festival (DCF) 2019 ditutup dengan Jazz Atas Awan, Jumat (2/08/2019) di Lapangan Pandawa. Salah satu penampil adalah Pusakata, eks vokalis Payung Teduh yang membuat acara tersebut semakin syahdu.
Jazz Atas Awan dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. Malam itu, ribuan peserta DCF 2019 berbondong-bondong memadati Lapangan Pandawa yang berada di sebelah barat Kompleks Candi Arjuna.
Baca juga: Dieng Culture Festival 2019, 4 Tips bagi Kamu yang Berencana Datang
Meski dipadati banyak pengunjung, hal itu bukan berarti menghilangkan dinginnya malam di Dataran Tinggi Dieng. Suhu udara tetap terasa dingin karena berada di sekitar 10 derajat celcius. Udara semakin dingin ketika angin berembus.
Para peserta pun mengenakan setelan pakaian untuk mengatasi dingin saat menonton Jazz Atas Awan. Mereka memakai jaket, sarung tangan, hingga masker agar tidak kedinginan di tengah udara dingin malam hari Dieng.
Begitu, acara yang menjadi ikon Dieng Culture Festival ini dibuka, pengunjung mulai memadati area Lapangan Pandawa. Mereka yang akan masuk venue gelaran Jazz Atas Awan harus memiliki kartu identitas peserta.
Namun, pengunjung yang tida mendapat tiket tetap bisa menyaksikan Jazz Atas Awan ini. Hanya saja mereka hanya bisa menyaksikan penampilan dari jarak yang cukup jauh di luar pagar pembatas.
Selain dihibur oleh penampil, peserta juga dihibur oleh tiga orang MC yang jenaka. Mereka muncul di sela-sela penampil yang sedang mempersiapkan perlengkapan manggung¬-nya. Lelucon ketiga MC itu sukses membuat penonton tertawa dan lupa akan dinginnya Dieng.
Penampilan Is atau Pusakata, eks vokalis Payung Teduh berlangsung setelah Gugun Blues Shelter. Namun sebelum ia tampil di panggung, MC merahasiakan penampil selanjutnya yang merupakan guest star.
Pusakata baru menampakkan dirinya di atas panggung Jazz Atas Awan setelah semua persiapan selesai dilakukan. Kehadirannya pun disambut disambut dengan riuh dan tepuk tangan penonton yang hadir.
Lagu-lagu yang disajikan Pusakata seperti Menuju Senja pun sukses membuat Jazz Atas Awan semakin syahdu. Dinginnya udara malam Dieng seolah sangat pas dengan alunan lagu romantis dengan tempo yang tidak terlalu cepat.
Penampilan Pusakata pun ditutup dengan lagu paling hitz-nya, yakni Akad. Namun, Pusakata menyajikan lagu tambahan, yakni Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan yang terinspirasi dari putri Sang Vokalis saat dalam dekapan ibunya.
Baca juga: Ratusan Anak Antusias Bersihkan Sampah di Dieng Culture Festival 2019
Setelah penampilan Pusakata, Jess Kidding dari Purwokerto tampil sebagai penutup acara Jazz Atas Awan 2019. Salah satu peserta bernama Ella Fitria dari Banjarnegara mengungkapkan jika dirinya sangat puas dengan gelaran Jazz Atas Awan tahun ini.
“Aku sih menikmati. Karena emang cuman setahun sekali nonton konser di sini, suhu dingin gitu,” ujar Ella.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.