Share this page

Menyambangi Situs Gunung Kawi, Pahatan Candi di Dinding Tebing Bali

Kompas.com - 9/Aug/2019 , 11:41 WIB

Menyambangi Situs Gunung Kawi, Pahatan Candi di Dinding Tebing Bali

KOMPAS.com - Selain ke tempat yang menawarkan panorama alam, Sobat Pesona tentu juga bisa berwisata ke tempat yang memiliki nilai kebudayaan.

Tempat tersebut dapat berupa lokasi bersejarah ataupun tempat pelaksanaan upacara adat dan sebagainya. Nah, salah satu destinasi wisata budaya yang dapat menjadi tujuan Sobat Pesona saat liburan adalah Situs Gunung Kawi yang berada di Bali.

Situs Gunung Kawi adalah salah satu peninggalan arkeologi dari masa Bali Kuno, yang ditemukan pertama kali oleh H T Damste, seorang peneliti berkebangsaan Belanda, pada 1920.

Menurut para ahli, bangunan candi diperkirakan dibangun pada abad ke-11, yakni pada pemerintahan Raja Udayana.

Nama Candi Gunung Kawi sendiri berasal dari kata gunung dan kawi. Kata kawi berarti pahatan. Dengan begitu, kedua kata tersebut bila digabungkan dapat bermakna “candi yang dipahat di atas gunung”.

Bentuknya

Salah satu hal yang menjadikan candi ini unik adalah bentuknya. Berbeda dari kebanyakan candi yang terbuat dari batuan utuh, Situs Gunung Kawi memiliki wujud berupa pahatan yang berada di dinding tebing.

Selain itu, terdapat sebuah sungai yang membelah kompleks candi tersebut, yang dinamai Sungai Pakerisan.

Pura di Situs Gunung Kawi Bali.https://pesona.travel Pura di Situs Gunung Kawi Bali.

Kompleks Candi Gunung Kawi dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu candi dan ceruk pertapaan.

Kelompok candi terdiri dari sepuluh pahatan candi di dinding tebing. Sementara itu, kelompok ceruk pertapaan adalah arsitektur berupa ceruk-ceruk dengan gapura sebagai pintu masuk.

Hingga kini, kompleks candi tersebut masih digunakan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat setempat.

Untuk mencapai Situs Gunung Kawi, Sobat Pesona dapat langsung berangkat dari Kota Denpasar. Jaraknya yang sekitar 40 kilometer akan membutuhkan waktu kira-kira satu jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Sobat Pesona juga dapat berangkat dari Kota Gianyar, dengan waktu tempuh yang lebih singkat. Jarak situs ini dengan Gianyar kurang lebih 21 kilometer, dengan kendaraan bermotor akan memerlukan waktu sekitar setengah jam.

Baca juga:

Dua Kisah di Balik Terciptanya Pura Gunung Kawi

Murwakala, Mitos Jawa Kuno di Candi Kidal

Mengenal Candi Mendut, Lebih Tua dari Candi Borobudur

Jelajahi destinasi lainnya di Indonesia. Cari informasinya dalam Pesona Indonesia.

 

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya