Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Teknik Masak Daging Kambing Empuk dan Juicy ala Timur Tengah

Kompas.com - 12/08/2019, 20:07 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengolah daging kambing khususnya dalam jumlah besar agar empuk bukan hal yang mudah. Belajar dari orang di Timur Tengah, ada beberapa teknik kuno yang dapat dipraktikkan agar daging yang dihasilkan empuk dan lengas (juicy).

Baca juga: Contek 5 Strategi Mengolah Daging Kambing Kurban dari Penjual Sate

Daging kambing Timur Tengah yang empuk dan lengas semakin nikmat disantap dengan aneka rempah dan sayuran pendamping. Berikut kiat mengolah daging kambing empuk layaknya orang Timur Tengah:

1. Kerajaan Ustamaniyah (Ottoman)

Teknik memasak daging lapis garam hadir pada era Mehmed II atau disebut Mehemed the Conquer pada Kerajaan Ustamaniyah.

Teknik masak ini biasa digunakan untuk memasak daging domba untuk para raja dan bangsawan. Caranya daging yang telah dimarinasi bumbu dibungkus dengan kertas alumunium, kemudian dilapisi garam kasar yang juga dicampur lempung atau tanah liat.

Baca juga: Mengapa Orang Jawa Tengah Piawai Mengolah Daging Kambing?

Panggang selama 24 jam di oven, proses panggang ini berhasil membuat daging menjadi sangat lembut dan lengas. Hingga daging mudah dilepas dari bagian tulang.

Kebab tembikar khas Kapadokya, Turki. Dok. The Capaddocia Hotel Kebab tembikar khas Kapadokya, Turki.

2. Kapadokya, Turki

Cara memasak tradisional orang Kapadokya adalah menggunaka guci tembikar dengan mulut guci yang kecil. Nama masakan ini adalah pottery kebab atau kebab tembikar. Lantaran area Kapadokya merupakan penghasil tanah liat dengan kualitas wahid.

Baca juga: Tak Cuma Disate, Ini 5 Olahan Kambing Lezat untuk Idul Adha

Caranya dengan memasukan daging yang sudah dimarinasi dengan bumbu dan rempah, biasanya daging domba atau kambing ke tembikar. Mulut tembikar lantas ditutup dengan kertas alumunium atau lempung tanah liat, kemudian tembikar tersebut dibakar di bara api besar. Ketika disajikan, tembikar biasanya akan dirusak atau dipecahkan.

Kambing panggang kunstkring, hidangan ramadhan di restoran Tugu Kunstkring Paleis.Kompas.com/Silvita Agmasari Kambing panggang kunstkring, hidangan ramadhan di restoran Tugu Kunstkring Paleis.

3. Suku Badawi (Bedouin), Arab

Suku pengembara di Jazirah Arab ini punya cara unik untuk memasak daging, yakni dengan memanfaatkan alam yakni lubang pasir dan batu sebagai penghantar panas.

Daging dimarinasi bumbu dan rempah kemudian dibungkus dengan daun kurma. Kemudian dikubur di lubang pasir dan diatas pasir kubur diberi batu dan dibakar dengan bara kayu selama lima sampai enam jam. Sebenarnya cara ini hampir mirip dengan bakar batu di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com