JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bulan belakangan, media sosial dijejali video kelakuan negatif turis asing di Bali. Mulai dari yang mengemis, merampok, menabrakkan diri ke mobil, mengusir warga lokal dari kawasan pantai, dan yang paling terakhir sepasang turis melecehkan pelinggih air suci di kawasan Monkey Forest Ubud.
Viralnya video-video tersebut membuat banyak netizen di media sosial beranggapan bahwa kualitas wisatawan khususnya turis asing menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Kasus Viral Turis Asing Lecehkan Air Suci dan Refleksi Pariwisata Bali
Apa benar sebenarnya turis asing yang datang ke Bali adalah mereka yang tak senonoh dan cuma bisa jadi biang onar?
"Untuk mengukur kualitas turis, menurut saya sebagai akademisi ada beberapa ukuran yang dapat digunakan. Pertama ada spending power (jumlah transaksi), kedua ada respect to nature (perlakuan hormat pada alam), dan ketiga respect to social cultural aspect (perlakuan hormat kepada aspek sosial budaya)," kata Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gede Pitana dihubungi KompasTravel, Selasa (13/8/2019).