Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djiauw Kie Siong, Petani Rengasdengklok yang Rumahnya Disinggahi Soekarno Hatta

Kompas.com - 16/08/2019, 19:07 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rengasdengklok di Karawang selalu dikenang sebagai lokasi bersejarah jelang detik-detik proklamasi kemerdekaan RI. 

Di sini teradapat sebuah rumah milik Djiauw Kie Siong yang menjadi tempat persinggahan Soekarno dan Mohammad Hatta ketika diboyong oleh para pemuda ke Rengasdengklok.

Hal yang menarik untuk dikulik juga adalah sosok Djiauw Kie Siong. Seorang petani yang tinggal di sekitar Sungai Citarum.

"Kakek sih petani dan pedagang juga. Kakek bertani sawah dan berladang palawija. Dulu kakek punya sawah sekitar dua hektar. Kakek sudah bertani lebih dari 20 tahun sejak 1930," kata cucu Djiaw Kie Song Yanto yang memiliki nama Tionghoa Djiaw Tiang Lin itu kepada KompasTravel pada 2017.

Baca juga: Mengenal Tugu Soekarno, Obyek Wisata yang Dikunjungi Jokowi di Palangkaraya

Selama bertani, Djiauw Kie Siong menanam singkong, timun, kacang dan terong. Biasanya setelah panen, tengkulak datang ke rumahnya untuk memborong. Djiaw Kie Siong adalah warga keturunan Tionghoa Hakka. Menurut cucunya, Djiaw Kie Song lahir sekitar tahun 1880 di Desa Pacing, Sambo, Karawang.

"Kakek juga pembuat peti mati. Dulu ada yang suka membawa bahan peti mati. Lama-kelamaan suka buat sendiri, dipahat sendiri. Dia buat peti mati untuk masyarakat sekitar Karawang," jelasnya.

Rumah millik Djiauw Kee Siong di Kampung Bojong, Rengasdengklok-Jawa Barat, menjadi tempat bersejarah karena sempat menampung Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945, setelah kedua pimpinan negara itu diculik beberapa pemuda pejuang.Kompas/IMAN NUR ROSYADI Rumah millik Djiauw Kee Siong di Kampung Bojong, Rengasdengklok-Jawa Barat, menjadi tempat bersejarah karena sempat menampung Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945, setelah kedua pimpinan negara itu diculik beberapa pemuda pejuang.

Menurut Yanto, kakeknya juga tergabung sebagai tentara PETA (Pembela Tanah Air). Kakeknya pernah mendapatkan pangkat di PETA.

"Kakek sakit paru-paru. Meninggal tahun 1964," ujar Yanto. Djiauw Kie Siong hidup dua bersaudara dan memiliki sembilan anak. Dua dari sembilan anak tersebut adalah anak dari hasil perkawinannya yang kedua.

Djiauw Kie Siong hidup dua bersaudara dan memiliki sembilan anak. Dua dari sembilan anak tersebut adalah anak dari hasil perkawinannya yang kedua.

Baca juga: Napak Tilas Kemerdekaan RI di Rengasdengklok, Jawa Barat

Adapun anak-anaknya adalah Djiau Kang Hin, Djiaw Kie Hin, Djiaw Nyim Hin, Djiaw Kie Sin, Djiaw Kap Nyong, Djiaw Ten Nyong, Djiaw Yat Nyong, Djiaw Lie Nyong, dan Djiaw Tiang Moy.

sejarawan Rushdy Hoesein mengatakan Djiaw Kie Siong adalah orang yang tidak terpikir akan muncul dalam sejarah Indonesia. Djiauw Kie Siong hanya kebetulan dipilih rumahnya untuk tempat singgah Bung Karno.

Kediaman Djiauw Kie Siong, tempat Soekarno tinggal selama penculikan oleh Pemuda Peta di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (6/8/2015). Di rumah ini Soekarno dan putranya, Guntur, yang berusia 9 bulan tinggal selama penculikan oleh pemuda Peta agar mempercepat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Kediaman Djiauw Kie Siong, tempat Soekarno tinggal selama penculikan oleh Pemuda Peta di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (6/8/2015). Di rumah ini Soekarno dan putranya, Guntur, yang berusia 9 bulan tinggal selama penculikan oleh pemuda Peta agar mempercepat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Rumah Djiauw Kie Siong dipilih untuk tempat persinggahan Soekarno dan Hatta karena kondisi rumah yang tidak mencolok. Rencana awalnya Soekarno dan Hatta berkumpul di markas PETA, tetapi karena dirasa terlalu mencolok akhirnya rumah Djiauw Kie Siong yang penuh tanaman rimbun.

"Kalau di buku sejarah itu dia dikenal hanya sebatas rumahnya dipakai. Di dalam Wikipedia yang baru, nama Djiauw Kie Song itu namanya Stephen yang mau baca proklamasi. Bukan. Proklamasi itu ditulis di rumah Tadashi Maeda dan Bung Karno itu tidak menginap," ujar Rushdy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com