LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Rak kecil berukuran setengah meter x 1,5 meter dipajang di pinggir Jalan Samudra, Kota Lhokseumawe. Tepat berada di kompleks sekolah di kota yang dulu dijuluki petro dollar itu.
Di sanalah gerai Jasuke (jagung, susu, keju). Dalam masyarakat Aceh, penganan jenis ini disebut jagung keurabe. Terjemahan sederhana ke bahasa Indonesia, jagung yang dicampur dengan kelapa yang diparut halus.
Pemilik MN Jasuke, Muhammad Nasrullah, Jumat (4/10/2019) menyebutkan, jagung keurabe dibuat lebih modern agar cocok dengan generasi milenial menjadi Jasuke. Padahal, penganan ini makanan tradisional Aceh yang nyaris tidak tersedia lagi di warung-warung.
Penganan ini, bagi masyarakat Aceh, mengurai kenangan penganan masa lalu. Sehingga, bukan hanya disukai generasi tua, tapi generasi milineal hingga anak-anak juga menyenanginya.
“Saya modifikasi sedikit jagungnya. Kalau dulu kan jagung direbut lalu dilumuri kelapa. Sekarang jagung dikukus, ditaburi keju, susu dan ada juga yang khusus kelapa. Ini menambah citra rasa nikmat, coklat, saus, dan blueberry sebagai padupadannya,” kata Nasrullah.
Saat ini, Nasrullah membuka gerai Jasuke di Jalan Samudera, Lapangan Hiraq Lhokseumawe dan Teumpok Tengoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.