Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pulau Onrust, Pulau yang Tak Pernah Beristirahat

Kompas.com - 11/10/2019, 20:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.comPulau Onrust merupakan gugusan pulau di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Jakarta. Letaknya berdekatan dengan dua pulau lain yang termasuk Wisata Taman Arkeologi Onrust, yaitu Pulau Kelor, Pulau Cipir, dan Pulau Bidadari.

Kawasan ini menjadi destinasi wisata sejarah menarik di kawasan Kepulauan Seribu yang wajib untuk dikunjungi.

Pada zaman kolonial, VOC menjadikan Pulau Onrust sebagai galangan kapal dan pergudangan lengkap dengan benteng sebagai pertahanan awal Batavia.

Oleh karena aktivitasnya yang padat, Pulau Onrust seringkali disebut juga pulau yang tidak pernah beristirahat.

Baca juga: Onrust, Pulau Pengasingan yang Jadi Rebutan Inggris dan Belanda

Nama Onrust diambil dari bahasa Belanda yang berarti ‘Tidak pernah beristirahat’ atau dalam bahasa Inggrisn dikenal dengan istilah ‘unrest’.

Namun, ada cerita lain pula yang berkaitan dengan nama Onrust berasal dari nama penghuni pulau yang masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Waick.

Pulau Onrust memiliki banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust.

Miniatur Pulau Onrust yang berada di Museum Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (10/10/2019).Nicholas Ryan Aditya Miniatur Pulau Onrust yang berada di Museum Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Pulau ini merangkum kepingan peninggalan sejarah yang berhubungan dengan Benteng Martello di Pulau Kelor dan Rumah Sakit Karantina Haji di Pulau Cipir. Dari pulau ini lah sejarah peninggalan masa kolonial di laut Batavia dimulai.

Meski sibuk pada masa lalu, aktivitas masa lampau itu kini hanya tinggal kenangan. Pulau ini tampak seperti kota yang hancur akibat perang.

Baca juga: Mengenang Masa Kesibukan Pulau Onrust

Kamu bisa melihat betapa banyaknya cor-coran semen, bata, dan bebatuan yang berserakan di sekitar pulau.

Dulu, pulau ini menjadi tempat hilir mudik kapal angkatan laut Belanda, tetapi kini tergantikan dengan kapal nelayan dan kapal motor yang mengangkut wisatawan berkeliling.

Papan nama bertuliskan Taman Arkeologi Onrust yang terletak di Pulau Onrust akan menyambutmu di pulau ini, Kamis (10/10/2019).Nicholas Ryan Aditya Papan nama bertuliskan Taman Arkeologi Onrust yang terletak di Pulau Onrust akan menyambutmu di pulau ini, Kamis (10/10/2019).
Juga tak luput dari wisata, kamu harus mengunjungi makam populer yang ada di Pulau Onrust, yakni makam Maria van de Velde dan makam tua Belanda lainnya. Selain itu, terdapat kerangka bangunan kuno, dan bekas sumur penduduk.

Pulau Onrust kini dihuni oleh dua Kepala Keluarga (KK) yang mana mereka telah tinggal di sini sebelum pulau disahkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin tahun 1972.

Baca juga: Setengah Hari Menjelajah 3 Pulau di Kepulauan Seribu Jakarta

Tak hanya itu, pulau yang pada masa kemerdekaan sempat dijadikan Rumah Sakit Karantina. Terutama bagi penderita penyakit menular ini juga memiliki bangunan bekas penjara yang masih terawat dan bagus.

Tahun 1960-1965, Pulau Onrust juga pernah dimanfaatkan untuk penampungan para gelandangan dan pengemis. Selain itu juga dimanfaatkan untuk latihan militer.

Makam Maria van de Velde yang populer di Pulau Onrust, ia merupakan perempuan Belanda yang meninggal dan dimakamkan di pulau ini, Kamis (10/10/2019).Nicholas Ryan Aditya Makam Maria van de Velde yang populer di Pulau Onrust, ia merupakan perempuan Belanda yang meninggal dan dimakamkan di pulau ini, Kamis (10/10/2019).
Sempat terbengkalai, tahun 1968 terjadi pembongkaran dan penjarahan bangunan secara besar-besaran oleh penduduk di Pulau Onrust.

Usai menjelajahi Onrust, kamu jangan langsung pulang karena kamu bisa beristirahat sejenak sembari minum air kelapa muda segar yang dijual penduduk lokal. Mereka memberi harga yang cukup terjangkau di warungnya.

Baca juga: Wisata Kepulauan Seribu, Akhir Pekan Serba Pantai yang Dekat dari Jakarta

Dengan modal Rp 20.000, kamu sudah bisa merasakan nikmatnya kelapa segar yang membasahi tenggorokanmu di tengah panasnya hari.

Selain itu, kamu juga bisa menikmati aneka masakan sederhana dengan harga mulai Rp 15.000-Rp 30.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com