Share this page

Mengenal Rupa-rupa Pakaian Khas Betawi

Kompas.com - 22/Oct/2019 , 15:19 WIB

Mengenal Rupa-rupa Pakaian Khas Betawi

KOMPAS.com - Jakarnaval 2019 yang berlangsung 30 Juni 2019 di Jakarta akan menggaungkan budaya Betawi. Rencananya akan ada parade tarian Betawi yang ciamik serta hadirnya Abang None Jakarta yang keren.

Lainnya, tentulah akan ada pakaian khas Betawi yang meramaikan acara parade budaya yang menempuh rute dari Balai Kota - Bundaran Hotel Indonesia - Monas tersebut.

Seperti masyarakatnya yang majemuk, busana khas Betawi pun mendapat pengaruh dari budaya warga Jakarta. Busana tradisional masyarakat Betawi memiliki sentuhan budaya dari Cina, Arab, Melayu. Pakaian atau busana Betawi ada beberapa model. Antara lain, buat lelaki ada pakaian sadariah, pakaian demang, busana pengantin pria Betawi, dan pangsi Betawi. Sedangkan untuk wanitanya ada kebaya kerancang/encim, busana pengantin wanita. Pakaian-pakaian ini dipakai dengan peruntukan yang berbeda, sesuai suasana atau kebutuhan. Yuk kenali, biar tidak salah kostum yaa...

Kebaya Encim

Pakaian wanita Betawi yang memakai kebaya disebut dengan kebaya encim. Kebaya yang dipakai ada yang disebut dengan kerancang atau populer dengan sebutan kebaya encim.

Ciri kebayanya ada pada bagian depan bawah bentuknya mengerucut. Baju kebaya kerancang biasa dipadukan dengan kain motif rebung atau tumpal. Lalu, pada kepala ditutup kerudung. Kebaya kerancang saat ini menjadi salah satu dari delapan ikon Betawi yang sudah disahkan Pemerintah DKI Jakarta.

Sadariah

Namanya memang unik, pakaian pria Betawi didebut dengan sadariah. Pakaian ini berupa baju putih lengan panjang atau biasa disebut baju koko dan peci.

Lalu, di leher ditaruh kain motif kotak-kotak. Celananya bisa pakai bahan kain, atau motif batik. Jika pakai motif batik bisa pakai sendal terompah zaman dulu. Kalau pakai celana kain, pantasnya pakai sepatu.

Baju sadariah juga salah satu yang telah ikon Betawi yang sudah disahkan Pemerintah DKI Jakarta.

Demang

Untuk acara resmi, pria Betawi kerap memakai pakai demang, beskap atau jas. Lalu memakai kain tak sampai lutut dengan bentuk menyerong atau miring, biasanya disebut kain ujung serong.

Hiasannya memakai kuku macan dengan rantai berwarna emas yang disangkutkan ke kantong dan kancing.

Sorban Pengantin

Selanjutnya untuk acara perkawinan, pengantin Betawi memiliki pakaian khusus. Pakaian pengantin Betawi terpengaruh budaya Arab untuk prianya. Sedangkan wanitanya ada pengaruh budaya Tiongkok.

Pakaian pengantin pria memakai jubah yang biasa dipakai untuk pergi haji. Penutup kepalanya memakai sorban atau disebut alpie. Sedangkan wanita memakai pakaian rias besar dandanan care none pengantin Cine.

Baju pengantinnya memakai desain blus Shanghai dan muka ditutup cadar . Lalu, hiasan kepala memakai hiasan kembang goyang dan burung hong.

Pangsi Betawi

Selain pakaian di atas, ada pula baju pangsi Betawi. Dalam buku Folklor Betawi karya Abdul Chaer, busana pangsi memiliki ciri, leher baju yang bundar dan dibuat dengan lengan panjang.

Celananya dari dengkul ke mata kaki. Bajunya longgar, desainnya simpel. Dahulu banyak dipakai oleh kaum kecil, lama kelamaan dipakai oleh para pesilat atau pendekar Betawi.

Baca artikel lainnya:

Betawi punya gaya, Dodol Betawi sekarang punya banyak rasa

Kerak Telor Legendaris, Racikan Bang Kamal dari Jakarta

Nasi Uduk dan Ulam Asli H. Yoyo, Lezat Sejak 1952

Cari informasi mengenai destinasi wisata yang lainnya lewat Pesona Indonesia.

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya