Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Wagyu Teppanyaki Pertama Dunia di Ginza Jepang

Kompas.com - 08/11/2019, 19:09 WIB
Wisnu Nugroho,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Teppanyaki, cara memasak ala Jepang di atas plat besi panjang, makin populer akhir-akhir ini.  Oleh karena itu, undangan untuk menikmati teppanyaki pertama di dunia tidak kami sia-siakan. 

Kami menuju Misono, restoran teppanyaki yang didirikan tahun 1945 dan melestarikan tradisinya sampai saat ini.

Karena popularitasnya, tidak hanya warga lokal yang memilih menikmati daging sapi "wagyu" Jepang yang lezat di Misono. 

Beberapa orang, sengaja datang ke Misono hanya untuk menikmati kelezatan daging sapi hitam Kobe yang diolah langsung di lempengan besi panas atau dikenal sebagai teppan.

Baca juga: Fakta-fakta Daging Wagyu Khas Jepang

Didirikan oleh Shigeji Fujioka pasca kehancuran perang dunia kedua, kini Misono tersebar di Osaka, Kyoto, Ginza, dan Shinjuku. 

Kami mendapat kesempatan menikmati kelezatan teppaanyaki Misono ini di Ginza, Tokyo. 

Terletak di ketinggian, sementara menyaksikan chef beraksi di pelat besi panas, pandangan bisa dilempar ke keramaian Ginza yang merupakan pusat kota terbesar di Jepang.

Begitu kami tiba, chef menyambut kami dengan ramah dan membungkukkan badan. Makanan pembuka berupa salad sayur dihidangkan.

Chef Misono menyiapkan semua bahan untuk diolah di pelat besi panas yang dikenal sebagai teppan. Kompas.com/Wisnu Nugroho Chef Misono menyiapkan semua bahan untuk diolah di pelat besi panas yang dikenal sebagai teppan.

Sementara salad kami santap, chef memanggang bawang bombai, terong ungu dan jamur sebagai santapan pendamping untuk menu utama wagyu dari daging sapi yang diklaim sebagai yang terbaik kualitasnya di dunia.

Untuk kamu yang tidak makan daging sapi, Misono menyediakan makanan laut seperti lobster sebagai pilihan.

Semua pelanggan di Misono duduk di depan panggangan besi teppan. Ketrampilan dan seni yang sempurna dari chef bisa disaksikan sekaligus dinikmati sebelum makanan siap.

Baca juga: Begini Cara Membedakan Daging Wagyu Asli dan Olahan

Kekhasan Misono Ginza adalah meja panjang dengan pelat besi teppan di sepanjsng dinding yang seluruhnya terbuat dari kaca. Toko dan keramaian Ginza tergambar jelas dari balik meja panjang ini.

Ginza yang sejuk di akhir Oktober menjadi hangat karena sajian di meja teppan yang mengalir dan percakapan yang lepas, setelah beberapa jam kaki diajak berjalan menelurusi relung-relung Ginza yang ramai.

Tidak lebih dari 30 menit kemudian, wagyu yang terkenal karena pola "marmer" kelar diolah dengan bumbu sangat minimal. Kepulan saat wagyu dipotong-potong sebesar jam tangan menggugah selera.

Wagyu yang khas dengan tekstur marmer siap diolah di pelat besi teppan bersama dengan irisan bawang putih di restoran Teppanyaki Misono, Ginza, Tokyo, Jepang.
Kompas.com/Wisnu Nugroho Wagyu yang khas dengan tekstur marmer siap diolah di pelat besi teppan bersama dengan irisan bawang putih di restoran Teppanyaki Misono, Ginza, Tokyo, Jepang.
Aroma bawang putih yang dipotong-potong dan diolah bersamaan dengan wagyu membuat binar mata makin lebar. Bawang putih tampaknya dipilih untuk diolah bersamaan dengan wagyu sebagai penanda waktu kapan wagyu akan matang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com