Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Martabak Bangka di Bangka Langsung, Mantapnya!

Kompas.com - 08/11/2019, 20:00 WIB
Aprillia Ika,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Martabak bangka merupakan makanan yang umum ada di Jakarta, atau di kota-kota besar lain di Indonesia.

Daging martabak yang tebal dan kenyal, serta rasanya yang manis, jadi ciri khas
pembeda martabak ala bangka dibanding martabak lainnya.

Seolah-olah, ada embel-embel kata "Bangka" setelah martabak, jadi jaminan mutu
dan cita rasa.

Nah, saat Kompas.com menginjakkan kaki di Pulau Bangka, menjadi sangat penasaran
ingin mencicipi kuliner martabak bangka di pulau asalnya.

Sayangnya, kuliner ini baru muncul sore menjelang malam, hingga sekitar jam 10
malam.

Di Bangka, pukul 18.00 WIB saja sudah banyak toko tutup. Memang, Bangka belum
terlalu ramai oleh wisatawan, walau ke depannya, pasti akan menggeliat.

Saat ini pariwisata di pulau kecil ini sedang digalakkan oleh Gubernur Kepulauan
Bangka Belitung Erzaldi Rosman, di tengah lesunya harga timah dunia akibat
perang dagang China-Amerika Serikat (AS).

Diharapkan, sektor pariwisata bisa menggantikan pendapatan dari tambang timah
yang saat ini menopang perekonomian Bangka Belitung hingga 26 persen dari PDB
regional wilayah ini.

Baca juga: Lempah Kuning dan Martabak Tampil di Lomba Kuliner Khas Bangka

Kembali ke martabak, sebenarnya Kompas.com bisa saja memesan martabak melalui
aplikasi GoFood atau GrabFood.

Namun, bersama beberapa teman, lebih memilih untuk berburu kuliner khas tersebut
saat malam hari. 

Dari lokasi tempat Kompas.com menginap, yakni di Swissbell Pangkal Pinang di Jl
Jenderal Sudirman, Pangkal Pinang, setelah dicari di Google, hanya ada satu
penjual martabak di lokasi ini.

Letak penjualnya antara lokasi hotel dengan lokasi Lapangan Merdeka, Pangkal
Pinang. Namanya Martabak Ahon. Tidak jauh dari hotel, sekitar 100 meter saja ke arah lapangan Merdeka. 

Sementara saran dari teman untuk mengunjungi martabak yang konon terenak se-
Bangka, yakni martabak Acau, terpaksa kami tolak. Sebab letaknya jauh untuk dicapai berjalan kaki, yakni ke arah Bandara Depati Amir.

Baca juga: 6 Jenis Martabak di Medan, Sudah Pernah Coba Semua?

Maklum, kami mencari kuliner ini sekitar jam 21.00 malam dan suasana kota sudah
sepi. Jadi kami malas untuk jauh-jauh pergi dari hotel atau memesan online karena takut sudah tutup,

Lagipula, rating martabak Ahon di Google juga bagus, dapat bintang 4.8 oleh reviewer.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com