Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan, Kisah Hotel Majapahit Surabaya yang Legendaris

Kompas.com - 09/11/2019, 21:11 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Momentum perobekan bagian biru bendera Belanda menjadi bendera Indonesia di hotel Yamato, Surabaya menjadi salah satu momen ikonik pada Hari Pahlawan, 10 November 1945.

Baca juga: Selain Hotel Indonesia, Ini 4 Hotel Bersejarah yang Masih Beroperasi

Kemarahan arek-arek Suroboyo memuncak saat bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) dikibarkan tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya. Bendera ini dikibarkan di tiang pada tingkat teratas sisi sebelah utara Hotel Yamato.

Hotel Yamato kini dikenal dengan Hotel Majapahit yang berada di Jalan Tunjungan Nomor 65, Surabaya, Jawa Timur.

ANTARA FOTO/ZABUR KARURU

Sudut tempat perobekan bendera masih bisa dilihat hingga saat ini. Pada tahun lalu, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, diadakan teaterikal perobekan bendera Belanda menjadi Sang Saka Merah Putih.

Hotel ini menyimpan nilai sejarah yang hendak dipertahankan oleh Pemerintah Daerah Surabaya. Gedung hotel dibangun tahun 1910.

Awalnya, hotel ini menjadi salah satu hotel bagi kaum elit Belanda yang tinggal di Surabaya atau yang sedang berkunjung di Kota Pahlawan.

Pada zaman kolonial, Hotel Majapahit bernama Hotel Oranje yang didirikan oleh Sarkies Bersaudara berdarah Armenia.

Jepang kemudian datang ke Indonesia dan hotel Oranje yang berubah nama menjadi hotel Yamato saat Surabaya diduduki oleh Jepang.


Kini hotel Yamato yang berubah nama menjadi hotel Majapahit Surabaya managed by AccorHotels masih mempertahankan bentuk bangunan awal khas zaman kolonial yaitu bergaya art-deco.

Sesampainya di hotel dan masuk ke lobby, pengunjung langsung disuguhkan penampilan mobil tua yang dipajang dengan rapi di sudut depan lobby.

Ornamen yang dominan dari kayu menghiasi pilar-pilar penyangga lobby. Lukisan yang mengambarkan suasana Surabaya tempo dulu ditata rapi di dinding lobby.

Jika berjalan ke sebelah kiri maka pengunjung akan menemukan toko suvenir yang menyuguhkan pernak-pernik, oleh-oleh khas Surabaya. Jika berjalan ke arah kanan hotel pengunjung akan mendapati Indigo Restorant.

Dalam restoran, pengunjung disuguhkan interior berkonsep gatsby yang bergaya tahun 1920-an. Kursi-kursi kayu yang tinggi mengelilingi bar yang ada di sudut ruangan.

Di atap restoran ini terdapat lampu yang dilapisi oleh kaca biru sehingga cahaya berwarna biru, terlihat seakan-akan langit yang cerah menyinari bagian tengah ruang restoran.

Pengunjung bisa melihat hall atau aula yang menjadi tempat pertemuan atau pesta para kaum elit Belanda pada zaman kolonial.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com