Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Dodol Betawi Punya Tekstur Kenyal..

Kompas.com - 10/11/2019, 11:45 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain kuliner seperti kerak telor, Betawi punya hidangan khas--dodol.

Sering disebut sebagai dodol Betawi, kuliner ini punya cita rasa khas, manis dan kenyal.

Saat berkunjung ke kawasan Kota Tua, Jakarta, Kompas.com menyambangi dodol Betawi Satibi.

Meskipun tak berasal dari Jakarta--namun Cilodong, Depok, nama Satibi boleh dibilang cukup harum untuk kuliner dodol Betawi.

Kompas.com yang mengunjungi booth dodol Satibi berkesempatan melihat langsung pembuatan dodol Betawi.

Tampak ada wadah besar berisikan adonan dodol panas lengkap dengan pengaduk panjang dari kayu.

Beda dodol Betawi dan Garut

Selain Betawi (Jakarta), daerah lain yang terkenal dengan kuliner dodol adalah Garut.

Sekilas, dari segi rasa, kedua dodol tidak berbeda begitu signifikan. Perbedaan justru ada di segi bentuk dan proses akhir pembuatan.

Wadah lebar untuk membuat dodol Betawi langsung di tempat penjualannya. Kota Tua, Jakarta Barat. Wadah lebar untuk membuat dodol Betawi langsung di tempat penjualannya. Kota Tua, Jakarta Barat.
Dodol Garut, misalnya, setelah selesai dibuat, adonan yang dibentuk kemudian akan dicelupkan ke cairan gula putih.

Hal itu lah alasan dodol Garut terasa sedikit garing ketika digigit. Sebab, lapisan gula yang mengering memberikan tekstur khusus.

Sementara dodol Betawi tidak menggunakan cairan gula untuk lapisan luar dodol. Meskipun begitu, proses itu sama sekali tidak mengurangi kelezatan dodol Betawi.

Justru, tanpa adanya cairan gula yang melapisinya, dodol Betawi memiliki tekstur yang lebih kenyal.

Adapun proses keseluruhan, mulai dari awal hingga akhir, pembuatan dodol Betawi memerlukan waktu 8-10 jam dan tergantung kondisi api.

Api ini juga disebut berpengaruh pada kualitas dodol yang didapat, karena jika nyala api terlalu besar, bukan tak mungkin dodol akan gosong.

Dodol Betawi Satibi ini dijual dengan beragam ukuran. Dodol ukuran paling kecil dijual seharga R p25.000 untuk dua bungkus.

Sementara untuk ukuran sedang, dibanderol dengan harga Rp 25.000 untuk satu buah, lalu ukuran besar seharga Rp 45.000.

Dodol Satibi terdiri dari berbagai rasa, mulai dari rasa original, ketan hitam, durian, dan wijen.

Bagaimana, tertarik mencoba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com