ACEH UTARA, KOMPAS.com – Kenikmatan mie Aceh tak perlu diragukan lagi. Rasanya sama seperti namanya yang sohor di Nusantara.
Padu padan mie kuning, daging sapi atau seafood serta bumbu khas kian membuat siapa pun tergoda untuk mencoba.
Nah, bagaimana jika daging sapi atau seafood diganti dengan daging rusa?
Kompas.com berkesempatan menjajal mie rusa saat tengah berada di Desa Kuala Dhoe, Kecamatan Setia Baktik, Kabupaten Aceh Jaya.
Baca juga: Jakarta Hujan, Paling Nikmat Menyantap Mie Aceh Wagyu
Adalah mie rusa Bang Pon yang saat itu dicicip. Letaknya tepat di kilometer 136 jalan raya Banda Aceh-Meulaboh, Aceh Barat.
Pemilik warung, Saiful, mengaku sudah lima tahun mendirikan warung yang salah satu menunya ada daging rusa.
Meskipun ada pilihan mie udang atau daging sapi, diakui menu favorit racikan Bang Pon adalah mie rusa.
"Kami bersyukur daging rusa masih primadona di warung ini," kata Saiful.
Baca juga: Taman Nara, Destinasi Populer di Jepang untuk Bermain Bersama Rusa
Daging rusa terkenal keras. Oleh karena itu, teknik masaknya pun harus lihai. Bang Pon sendiri mengakui jika ia perlu merebus daging rusa hingga matang dan benar-benar empuk.
Tak lupa ia mencampur bumbu. Setelah itu, baru lah mie dicampur ke kuali yang mendidih.
Ada dua varian mie yang tersedia: mie instan atau Aceh. Tapi, jika ingin menikmati kuliner khas Aceh, disarankan memielih mie Aceh agar rasanya bisa lebih menggoda.
Baca juga: Ini Cara yang Benar Memesan Mi Aceh di Aceh
Ada tips buat menikmati mie rusa ini. Pertama, mie rusa lebih baik dimasak dengan campuran cabai rawit, sehigga lemaknya tidak terlalu terasa di lidah.
Plus, padu padan bumbu, cabai dan daging itu akan terasa lebih nikmat.