JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi Indonesia Tea Brewing Championship 2019 (ITBC 2019) yang digelar pada 14-15 November 2019, bertepatan dengan SIAL Interfood, Jakarta Internasional Expo meyisahkan hal menarik.
Humas AISTea sekaligus Ketua Juri pada kompetisi ini, Ratna Somantri mengatakan bahwa 90 persen peserta ITBC adalah generasi milenial. Tak sedikit peserta yang memiliki latar belakang barista kopi.
"Banyak sekali (peserta yang merupakan barista kopi), mungkin 40 persen itu punya latar belakang barista, ada yang dulunya barista kopi kini ke teh ada yang masih barista kopi dan mau terjun ke teh dan mau ikut kompetisi," jelas Ratna di event SIAL Interfood 2019 di Jakarta Internasional Expo, Kamis (14/11/2019).
Baca juga: Promosi Teh Asli Indonesia Lewat Indonesia Tea Brewing Championship
Dari fenomena ini Ratna mendengar banyak generasi milenial mulai jenuh dengan kopi, ingin mencari sesuatu yang baru, dan merasa tertantang dengan dunia teh.
Hal senada juga disampaikan oleh Dede peserta ITBC asal Bandung yang kebetulan juga berprofesi sebagai barista. Mahasiswa kulinari semester enam ini mengaku ingin belajar lebih mengenai teh.
"Saya memang basicnya bukan teh, saya basicnya di kampus seni kuliner dari situ saya masuk ke kopi dan jadi barista. Dari kopi saya ingin coba yang lain dan sekarang lagi mengali lagi belajar tentang teh," papar Dede.
Dede mengatakan tertarik belajar teh, untuk menyiapkan diri sejak dini jikalau ada pergeseran minat konsumen.
Peserta IBC 2019 lain yang memiliki latar belakan seorang barista, Emeren juga mengatakan sudah lama tertarik belajar teh.
"Dari awal papa saya suka mengumpulkan teh China dan sering buat sendiri. Pas kuliah ambil part time bidang kopi tetapi waktu liburan juga ambil pekerjaan di teh," jelas Emeren.
Menurut Emeren sebagai barista ia sudah punya bekal bekerja dengan tahapan yang jelas untuk menghasilkan minuman. Bekal ini terbilang bermanfaat saat mengikuti kompetisi menyeduh teh.
Baca juga: Tradisi Minum Teh di Praja Mangkunegaran yang Penuh Makna
Namun yang membuatnya tertantang saat terjun ke dunia teh adalah alur pembuatan teh yang pelan dibanding kopi, mengandung nilai seni tradisional, dan memiliki langkah pembuatan yang pakem.
"Masing-masing (teh dan kopi) punya keunikan tersendiri dan industri teh memang semakin berkembang, jadi saya ingin belajar hal baru," kata Emeren.
Indonesia Tea Brewing Championship menuntut pengetahuan para peserta dalam dunia teh, termasuk jenis teh, bahan pendamping teh, dan teknik menyeduh teh. Kompetisi ini juga bertujuan untuk memperkenalkan teh specialty asli Indonesia kepada masyarakat.
Baca juga: Mengenal Tradisi Minum Teh di China, Perantara Pelancar Bisnis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.