MAGELANG, KOMPAS.com - Candi Pawon memiliki keunikan pada ragam hiasan yang mengelilinginya.
Dinding-dinding luar candi dihias dengan tiga relief unik yang menjadi cerita: kinara-kinari, simbol waktu dan unsur Yunani kuno.
Kompas.com berkesempatan mengunjungi Candi Pawon yang berlokasi di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, pada Rabu (13/11/2019).
Cerita pertama dimulai dari kisah relief kinara-kinari yang menghiasi dinding luar candi.
Baca juga: Tips Memotret Relief Candi Borobudur untuk Dapatkan Foto Terbaik
Menurut Tim Ahli Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana, makhluk kinara-kinari yang berwujud setengah manusia dan setengah burung ini kerap bermain musik di tepi sungai atau mata air Sungai Elo dan Sungai Progo.
"Mereka punya suara yang indah, mereka jago bermain sitar, dan bisa memainkan alat musik apapun," kata Louie.
Kinari ini ternyata mempunyai teman yang sama-sama makhluk mitologi bernama Gandaruwa. Fungsi Gandaruwa sama seperti Kinari, menjaga kahyangan dan pusaka-pusaka para dewa.
Salah satu versi mengatakan Gandaruwa dan Kinari itu makhluk sejenis, namun ada juga yang mengatakannya berbeda.
Selain itu, di atas relief Kinara-Kinari, terdapat sebuah relief yang diketahui bernama Widyadari untuk perempuan, dan Widyadara untuk laki-laki. Wujud keduanya seperti bidadari.
Dahulu, menurut Louie, peran keduanya jika dibaca dari teks-teks Jawa Kuno amat banyak.
Baca juga: Kisah Cinta yang Tak Terekspos di Relief Candi Borobudur
Widya berarti ilmu pengetahuan atau ilmu suci yang turun dari para dewa, jadi fungsi mereka adalah untuk menurunkan ilham atau titah dari dewa kepada para begawan-begawan dan pujangga.
"Makhluk yang kita kenal dengan bidadari-bidadari itu dikisahkan dalam naskah Jawa Kuno, terlahir dari pohon bagaikan embun yang jatuh dari tangkai-tangkai bunga," kata Louie.
"Dan ketika jatuh, mereka terbang, lalu jadilah widyadara, widyadari, kinara-kinari, gandaruwa," lanjutnya.
Baca juga: Wisata Baru di Candi Borobudur
Tepat di atas pintu masuk ruangan dalam candi, terdapat relief dari Kala yang menyimbolkan waktu.