JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Bahari Jakarta menggelar pameran temporer bertajuk 'Perahu Tradisional Nusantara' yang berlangsung mulai dari 23 November 2019 hingga 22 Desember 2019.
Pameran ini menampilkan berbagai miniatur dari perahu-perahu tradisional sampai proses pembuatannya.
Menurut pemandu wisata Museum Bahari, Firman Faturohman (27), tujuan dari pameran ini adalah mengajak serta wisatawan atau pengunjung untuk mengenal kekayaan bahari khususnya perahu tradisional nusantara.
Baca juga: Siapa Nenek Moyang Bangsa Indonesia? Ketahui Jawabannya di Museum Bahari
"Ini kan tentang perahu tradisional Nusantara, gambaran besarnya mau mengenalkan ke audiens pengunjung kalau misalkan Indonesia punya tradisi kebaharian yang kaya banget dari ujung Sumatera sampai Papua," kata Firman kepada Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).
Museum Bahari sempat terbakar pada 16 Januari 2018 lalu. Saar ini belum sepenuhnya memiliki panggung koleksi tetap pada pameran temporer. Letak alur koleksi yang berubah-ubah mungkin akan membuat wisatawan kebingungan ketika berkunjung.
"Memang sekarang pasca kebakaran lalu, agak rancu alurnya, karena memang ada beberapa barang yang ditaruh berpindah-pindah. Jadi harap maklum kalau misalkan tata pamernya kurang baik, karena memang setelah bangunan renovasi selesai akan kita tata lagi," tambahnya.
Baca juga: 4 Koleksi Unik di Museum Bahari yang Buat Kamu Cinta Sejarah
Untuk itu, Firman memberikan tips bagi pengunjung yang ingin datang ke pameran 'Perahu Tradisional Nusantara' mulai dari menuju ke lokasi pameran hingga hal yang bisa dilakukan.
Berikut 6 tips berkunjung ke pameran temporer Perahu Tradisional Nusantara yang telah Kompas.com rangkum:
Pengunjung yang sudah sampai di Museum Bahari bisa langsung menuju ke loket masuk untuk membayar tiket. Untuk dewasa dikenakan biaya Rp 5.000, mahasiswa, Rp 3.000, dan pelajar Rp 2.000.
Dengan membayar tiket ini, kamu bahkan bisa menjelajahi seluruh ruangan di Museum Bahari, tidak hanya pada pameran saja.
Setelah membayar tiket masuk Museum Bahari, pengunjung dapat memasuki ruangan pameran yang letaknya ada di sebelah kiri dari loket pintu masuk.
Untuk ruang pameran temporer sendiri letaknya bisa berubah-ubah paska kebakaran Museum Bahari pada Januari 2018. Maka harap dimaklumi jika ruangan pameran tak selalu berada di satu ruangan yang sama.
Menurut Firman, hal yang bisa dilakukan pengunjung ketika masuk ke pameran adalah melihat identitas visual seperti perahu jukung, perahu janggolan, phinisi, dan berbagai visual lainnya.
"Ini sih yang paling penting, kita kan bisa lihat di mana keberagaman perahu tradisional Nusantara, akhirnya kan di sini, di pameran ini," ujarnya.
Beragam visual perahu memang ditampilkan di pameran ini. Ada yang hanya miniaturnya saja hingga wujud aslinya. Pengunjung dapat menghilangkan rasa penasaran terhadap perahu-perahu itu di sini.
"Kan sekarang orang kebanyakan lebih tertarik lihat wujudnya atau visualnya, gambarnya ketimbang membaca narasi," tambahnya.
Baca juga: Menengok Koleksi Museum Bahari yang Terbakar