Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istimewanya Noken, Tas Asal Papua yang Terbuat dari Serat Kayu

Kompas.com - 03/12/2019, 06:35 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Di selasar lantai tiga gedung Perpustakaan Nasional Indonesia, terlihat dua orang wanita sedang menganyam benda yang tampak seperti sebuah tas.

Kedua wanita yang menggunakan berbagai macam atribut khas Papua seperti hiasan kepala, lengan, dan rok terlihat terampil membuat tas bernama noken tersebut.

Di sekitar mereka terdapat banyak tas noken berserakan. Ada yang berwarna coklat khas kayu, ada juga yang berwarna-warni dengan bermacam motif, hiasan, serta tulisan.

Salah satu wanita yang terlihat terampil menganyam adalah Rosa, wanita asal Sorong, Papua Barat.

Baca juga: 4 Jenis Olahan Sagu dari Raja Ampat, Papua. Bukan Cuma Papeda

Noken ini terbuat dari serat kayu. Serat kayunya seperti ini, sudah dibuat seperti benang. Lalu dirajut biasa saja bisa jadi berbagai model,” ujar Rosa saat ditemui Kompas.com pada Senin (2/12/2019) kala berpartisipasi dalam demo pembuatan noken dalam acara United Nations Day 2019 di Perpustakaan Nasional Indonesia.

Menurut Rosa, pengerjaan setiap jenis noken berbeda-beda. Jika ukurannya kecil, maka proses pembuatannya akan lebih cepat.

Untuk noken berukuran kecil, Rosa mengaku bisa menyelesaikannya selama satu sampai dua hari saja. Tapi untuk noken berukuran besar, proses pengerjaannya bisa sampai satu bulan.

Dalam acara demo pembuatan noken tersebut, Rosa menceritakan bahwa serat kayu yang digunakan untuk membuat noken berasal dari batang kayu pilihan.

“Tidak semua kayu bisa digunakan. Biasanya diambil yang batang kayunya lembut supaya mudah dipisahkan,” jelas Rosa.

Untuk prosesnya sendiri, kulit kayu yang sudah diambil dari batang kemudian dipisahkan antara kulit dan serat.

Setelah terpisah, serat kayu kemudian ditumbuk dan diremas-remas. Setelahnya lalu dijemur supaya kering.

“Setelah kering lalu dipotong jadi tipis-tipis dan dijadikan benang seperti ini. Kalau sudah begitu baru bisa dipintal jadi noken. Selain pakai serat kayu noken juga kadang dicampur dengan akar, biasanya pakai akar pohon beringin.”

Baca juga: Menikmati Senja di Kaimana Papua Seperti Jokowi dan Iriana

Rosa saat merajut noken berbahan benang serat kayu Rosa saat merajut noken berbahan benang serat kayu

Dalam acara tersebut, terdapat juga beberapa noken yang terbuat dari benang biasa. Menurut Rosa, penggunaan benang jadi variasi semata untuk mempercantik bentuk dan warna noken.

Namun sebenarnya, noken yang paling bagus dan kuat tetaplah noken yang terbuat dari bahan serat kayu.

Noken sendiri adalah tas tradisional Papua yang dipakai oleh hampir setiap orang Papua. Noken digunakan untuk beragam keperluan. Mulai dari membawa barang, buah-buahan, harta benda, hingga gendongan bayi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com