TAPANULI UTARA, KOMPAS.com - Selain dibedakan berdasarkan jenisnya, ulos juga dibedakan berdasarkan penggunanya. Ulos untuk para pengantin akan berbeda dengan ulos bagi orang tua atau lainnya.
Menurut cerita dari salah satu pemandu wisata Anthony Siallagan pernah menemui wisatawan lokal yang salah membeli ulos. Wisatawan itu membeli ulos yang diperuntukan untuk melayat orang meninggal Atau sedang berduka.
“Jadi si ibu beli ulos yang motifnya itu dipakai kalau datang melayat orang meninggal. Dia kirain untuk acara pesta jelas Anthony, saat bercengkrama ringan soal ulos di kawasan Balige, Kamis (5/12/2019).
Baca juga: 14 Jenis Ulos, Kain Kebanggaan Suku Batak
Masing-masing ulos digunakan untuk acara yang berbeda, jadi ada baiknya bertanya pada orang yang mengerti makna ulos sebelum mengenakannya. Berkut penjelasan Anthony mengenai pembagian ulos berdasarkan makna penggunaanya:
Ulos yang diberikan oleh orang tua pengantin perempuan kepada menantu dan putrinya pada saat pelaksanaan pesta perkawinan.
Pemberian Ulos Hela memiliki makna bersamaan dengan pemberian doa dan restu, agar kiranya pengantin diberi kebahagiaan dan keturunan.
Ulos ini diberikan oleh orang tua pengantin perempuan kepada orang tua pengantin laki-laki pada saat pesta perkawinan.
Ulos ini merupakan ucapan terima kasih karena telah bertanggung jawab dalam pelaksanaan pesta dan penyediaan mas kawin.
Ulos yang diberikan orang tua pada cucu pertamanya. Umumnya ulos ini hanya diberikan pada cucu pertama dan diberikan dalam upacara adat.
Baca juga: Berita Foto: Suasana Desa Meat, Desa Perajin Ulos Tradisional
Ulos yang disediakan kepada seseorang yang telah lanjut usianya dan semua putra-purtinya telah berkeluarga tangga. Ulos tersebut akan digunakan sebagai penutup peti mati bila kelak akan meninggal.
Ulos yang dipakai sebagai pakaian adat dalam suatu upacara adat yang disertai tarian tradisional.