Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tegalan, Wisata Belanja Tradisional dengan Keping Bambu

Kompas.com - 06/01/2020, 10:40 WIB
Dian Ade Permana,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Kamu bosan berbelanja di toko modern dan ingin menikmati suasana pasar tempo dulu?

Tak ada salahnya mengunjungi Pasar Tegalan yang ada di Tegalombo, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Pasar yang buka setiap dua minggu sekali ini menawarkan pengalaman berbeda dalam setiap transaksi. Pengunjung mula-mula harus menukarkan uangnya ke sebuah booth.

Uang tersebut akan diganti dengan kepingan bambu. Satu keping, dihargai Rp 2000.

Baca juga: Saat Berlibur ke Luar Negeri, Cobalah Mampir ke Pasar Tradisional

Setelah itu, pengunjung bisa berbelanja aneka makanan tradisional dan khas Salatiga. Mulai dari nasi jagung, grontol, lupis, aneka bubur, aneka sayur, tumpang koyor, serta jamu.

Pasar tradisional ini jadi area warga yang rindu dengan masa lalu. Tak sedikit pula yang mengajak keluarga dan anaknya untuk menikmati aneka makanan sembari menghirup kesegaran udara khas pedesaan.

Bahkan, beberapa komunitas sepeda menjadikan Pasar Tegalan sebagaitujuan akhir setelah gowes berkilo-kilo meter. Di tempat ini, mereka istirahat sembari menyantap aneka makanan.

Baca juga: Deira, Pasar Tradisional Paling Ikonik di Dubai

Lurah Blotongan, Aditya Bagas Ranggajaya, mengatakan di wilayahnya ada lahan hijau seluas 17 hektare.

"Sebagian dimanfaatkan warga untuk Pasar Tegalan ini. Semangatnya adalah konservasi alam, dan bisa mengangkat perekonomian," paparnya, Minggu (5/1/2020).

Rangga mengungkapkan, selain Pasar Tegalan, saat ini juga dikembangkan camping ground serta wisata petik sayur.

"Nanti ada model tumpang sari. Jadi pengunjung yang membeli sayur, bisa memilih dan langsung memetik sendiri," terangnya.

Baca juga: 3 Pasar Tradisional di Korea Favorit Turis Indonesia

Dalam tiga kali pelaksanaan Pasar Tegalan, menurutnya, jumlah pengunjung terus bertambah.

Dia juga menegaskan kepada warga yang berjualan dilarang menggunakan kantung plastik dan styrofoam. Makanan yang dibeli dibungkus menggunakan daun pisang atau daun jati.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, yang berkesempatan hadir di Pasar Tegalan mengapresiasi partisipasi warga Tegalombo yang menyediakan lahan untuk berdagang dan parkir.

"Konsep wisata yang bagus. Alam mendukung, pemerintah support, dan warga partisipatif, jika terus kreatif dan inovatif, tentu akan semakin berkembang," jelasnya.

Baca juga: Hebat! Pasar Tradisional Ini Ada Valet Parking Khusus Motor

Yuliyanto pun mendukung rencana pengembangan Pasar Tegalan. Salah satu alasannya, Tegalombo sudah ditetapkan sebagai sentra durian Kota Salatiga.

Seorang pengunjung, Ririn, warga Ngentak, Salatiga, mengatakan berbelanja menggunakan keping bambu adalah pengalaman baru bagi dirinya.

"Baru pertama kali ini belanja pakai keping. Tempatnya juga enak dan asri," ujarnya yang datang bersama keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com