KOMPAS.com - Beragam coffee shop bermunculan demi menyajikan kopi dan tempat nyaman untuk para penikmatnya.
Kamu dapat menemukan dua unsur tersebut bila bertandang ke Cafe More di Bandung. Di sini kamu dapat menjajal kopi racikan barista penyandang tunanetra.
Baru-baru ini kafe ini viral di media sosial. Kafe ini baru buka pada Desember 2019 lalu.
Baca juga: 7 Kafe yang Sedang Hits di Bandung dengan Interior Ciamik
Kementerian Sosial RI melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung dengan Siloam Center for The Blind of Korea melakukan pelatihan barista kepada penyandang tunanetra.
“Program pelatihan barista tersebut hasil kerjasama Kementerian Sosial RI dan Siloam Center for The Blind of Korea,” jelas Cheisya Legi selaku Manager Cafe More saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/01/2020).
Pelatihan barista ini merupakan salah satu upaya kemandirian bagi penyandang tunanetra. Ilmu yang didapat bisa menjadi salah satu modal hidup mereka.
“Kementerian Sosial RI melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung terus berusaha melahirkan para penyandang disabilitas sensorik netra menjadi pribadi yang lebih mandiri,” jelas Cheisya.
Pelatihan barista ini terutama untuk penyandang tunanetra low vision (disabilitas sensorik netra low vision).
Rupanya tak sekadar pelatihan, para penyandang tunanetra pun didukung untuk menjalankan Cafe More.
“Siloam Center for The Blind of Korea pun memikirkan bagaimana kondisi para alumni setelah lulus akan seperti apa," jelasnya.
"Mereka khawatir kafe-kafe di luaran sana belum bisa menerima mereka (barista),” lanjutnya.
Para barista dilatih selama kurang lebih 4 bulan sebelum akhirnya terjun langsung ke Cafe More.
Di antaranya cara mengoperasikan mesin, melayani tamu, sampai cara menjalankan coffee shop secara mandiri.
Saat ini kru di Cafe More sebanyak 4 orang, merupakan alumni pelatihan barista yang difasilitasi oleh Siloam Center for The Blind of Korea.
Harapan ke depan lebih banyak muncul Cafe More lain agar semua barista bisa memiliki lapangan pekerjaan.
"Mereka (blind barista) saat ini sedang menanam sebuah kebaikan kecil untuk menghasilkan kebaikan yang besar," ungkap Cheisya.