Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukad Bindu, Sungai Bersih yang Jadi Tempat Wisata di Denpasar

Kompas.com - 19/01/2020, 17:18 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com – Kota Denpasar memiliki sejumlah tempat wisata unggulan, seperti Pantai Sanur, Mertasari dan Hutan Bakau.

Namun, di tengah hiruk pikuk ibukota provinsi Bali tersebut, terdapat tempat rekreasi baru yaitu Tukad Bindu. Terletak di Desa kesiman, Denpasar, tukad atau sungai ini membelah wilayah bagian Timur Kota Denpasar.

Semula, tempat ini seperti sungai pada umumnya. Namun pada tahun 2013, warga setempat mulai berinisiatif membersihkan sungai dari sampah.

Baca juga: Museum Arak Bali akan Dibangun di Karangasem Pertengahan 2020

Seiring perkembangan sungai kemudian ditata dengan bantuan Bank Dunia melalui program PNPM Mandiri. Jika datang ke tempat ini, wisatawan akan diajak seperti kembali ke Bali masa lampau.

Sungai bersih, pepohonan rindang dan pastinya anak-anak bercanda ria sambil mandi di sungai.

Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, penataan sungai di Kota Denpasar adalah bagian dari visi menuju kota kreatif berbasis komunitas--dari yang tidak ada menjadi ada.

"Dulu sungai ini penuh sampah dan tidak tertata, sejak warga turun tangan, sampah-sampah dibersihkan dan mulai terkendali," kata Rai Mantra.

Baca juga: Daftar 5 Maskapai yang Buka Rute Penerbangan Baru di Bali 2019

Sejak ditata, Tukad Bindu berkembang menjadi salah satu ruang rekreasi bagi warga Denpasar. Sungai bersih dengan pepohonan yang tumbuh di sekitarnya.

Di kedua sisi sungai juga terdpat jogging track bagi warga yang ingin berolah raga. Selain itu, warga sekitar juga biasa bersantai dan mandi di sungai.

"Seperti kita lihat sekarang, di sini sudah jadi ruang rekreasi dan edukasi. Pertanian organik dikembangkan, lingkungan tertata dan pastinya anak-anak bisa bebas mandi di sungai karena bebas dari sampah,” tambah Rai Mantra.

Baca juga: Liburan di Bali Bareng Anak, Kunjungi Kampung Langit di The Keranjang

Bermanfaat bagi warga sekitar

Tukad Bindu di Denpasar, Bali.Instagram Tukad Bindu Kesiman Tukad Bindu di Denpasar, Bali.
Tukad Bindu yang sudah tertata juga diarahkan memberikan mafaat ekonomi bagi warga setempat. Pemerintah Kota Denpasar mendampingi tumbuhnya usaha-usaha baru, khususnya kuliner.

Oleh karena itu, sembari menikmati sejuknya udara di sekitar tukad, warga dapat menikmati kopi khas Tukad Bindu dan sate ikan. Di tempat ini juga terdapat mainan tradisional.

"Kalau hanya edukasi biasanya tidak berkelanjutan, karena itu pemerintah mendorong tumbuhnya usaha baru di tempat ini dengan melibatkan warga, sehingga edukasi jalan, sungai bebas sampah kemudian ekonominya tumbuh," kata Rai Ma

Baca juga: Bali, Destinasi Wisata Paling Romantis di Dunia untuk Solo Traveler

Tukad Bindu diproyeksikan menjadi salah satu tempat wisata unggulan Denpasar, karena memadukan penataan lingkungan, edukasi dan ekonomi berbasis komunitas.

Pemerintah Kota Denpasar sendiri serius menata sungai. Hal ini tidak lepas dari landasan filosofis sesuai kepercayaan masyarakat Bali, di mana air memiliki peran sentral dalam berbagai ritual keagaaman.

Sungai adalah tempat yang biasa dijadilakn lokasi untuk upacara penyucian, khususnya jelang hari raya.

Baca juga: Penglipuran, Desa Wisata Bali dengan Sederet Penghargaan

Tertuang dalam konsep Trihita Karana, yakni keseimbangan hubungan antara manusia dengan sangan pencipta serta keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan.

"Menjaga kebersihan sungai adalah bentuk nyata dari penerapan konsep Trihita Karana, dengan menjaga kebersihan sungai, maka di saat yang sama kita memuliakan air sebagai sarana ritual," ucap Rai Mantra. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com