JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam merayakan hari raya Tahun Baru China, paling menyenangkan jika bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.
Apalagi sambil menikmati beragam hidangan khas Imlek yang mengandung banyak filosofi kemakmuran. Salah satunya Yu Sheng.
Yu Sheng sendiri adalah salad segar yang disajikan spesial saat Imlek. Hidangan ini bukan berasal dari budaya China, tetapi khas dari Singapura.
Tak hanya isi salad ini yang unik, tetapi juga cara menyantapnya. Sebelum dimakan, salad harus diaduk dengan cara diangkat setinggi mungkin. Ada makna tersendiri di baliknya.
Namun sebeumnya, mari lihat isi salad Yu Sheng. Salad ini terdiri dari sekitar 17 macam bahan segar yang disiram dengan saus nikmat dan ikan mentah.
Baca juga: Yu Sheng, Kuliner Singapura Saat Imlek yang Penuh Pengharapan
“Wortel, jeruk bali, ubur-ubur, rumput laut, manisan gula, lobak putih, wijen, ada kerupuk, kacang, dan ada ikan salmon,” jelas Chef Suyanto, kepada Kompas.com pada Kamis (17/01/2020).
Suyanto merupakan Chef Chinese Food di Restoran Tien Chao Hotel Gran Melia Jakarta. Ia menambahkan, sausnya memakai plum sauce dicampur dengan minyak bawang.
"Minyak bawangnya kita buat sendiri jadi bau minyaknya wangi," jelasnya.
Yu Sheng yang ada di Restoran Tien Chao ini disajikan dalam satu piring besar. Mengapa piring besar? Karena, biasanya disantap bersama seluruh anggota keluarga.
Hal ini melambangkan keberkahan dan kebersamaan dalam keluarga. Setiap bahan dalam salad ini juga memiliki filosofi masing-masing.
“Ada 17 macam bahan itu simbol China untuk rezeki kita. Kalau nomornya ganjil dianggap ada nilai lebihnya,” ujar Chef Suyanto.
Simbol dari setiap bahan Yu Sheng
Sementara untuk simbol beberapa bahan, pertama adalah kacang giling yang melambangkan emas dan perak.
Lalu kerupuk melambangkan emas murni. Sementara wijen melambangkan banyak berkah rezeki.
Cara menyantap Yu Sheng