Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mengetahui Kue Keranjang yang Sudah Basi?

Kompas.com - 22/01/2020, 21:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

DEPOK, KOMPAS.com Kue keranjang terkenal sebagai hidangan khas perayaan Imlek yang dapat bertahan lama. Meskipun plastik pelapis kue keranjang mudah berjamur di suhu ruangan, akan tetapi bagian dalam kue masih dapat dimakan.

Selain itu, kue keranjang juga awet jika disimpan di kulkas. Namun sebagai langkah untuk berjaga-jaga, bagaimana cara mengetahui keranjang yang basi?

Pendiri Kue Keranjang Hoki oleh Kim Hin Djohari mengatakan bahwa cara termudah menentukan kue keranjang basi adalah dari rasa.

“Kalau saat dimakan kue keranjangnya ada rasa asam, itu berarti sudah basi. Kalau kue keranjang setelah dikukus (seusai ditaruh di dalam kulkas) rasanya asam, jangan lanjut dimakan,” kata Djohari saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Sawangan, Depok, Selasa (15/1/2020).

Djohari mengatakan bahwa kue keranjang yang telah melalui pengolahan dengan benar tidak akan terasa asam. Meskipun sudah disimpan hingga satu tahun, biasanya rasa akan tetap manis.

Baca juga: Proses Panjang Kue Keranjang yang Hadir Saat Imlek

Terkait warna, ia menuturkan bahwa hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai petunjuk masa basi kue keranjang. Sebab, kue keranjang yang dari awalnya sudah melalui masa pemasakkan yang lama tentu akan berubah menjadi warna cokelat gelap.

Sementara untuk kue keranjang yang memiliki warna cokelat terang, nantinya warna akan tetap berubah menjadi cokelat gelap saat dikukus kembali setelah disimpan di dalam kulkas.

“Dari wangi juga bisa. Kalau kue keranjang masih ada wangi yang khas, berarti masih bisa dimakan,” tambah Djohari.

Ada mitos lama seputar kue keranjang. Banyak orang Tionghoa percaya semakin lama menyimpan kue keranjang selama kurang lebih satu tahun, maka rezeki akan semakin baik.

Menganggapi hal tersebut, Djohari menampiknya dengan mengatakan bahwa orang-orang menyimpan kue keranjang hingga kurang lebih satu tahun karena kudapan Imlek tersebut hanya dibuat setahun sekali.

Oleh Karena sifat kue yang tidak mudah basi jika pengolahannya benar, maka orang-orang menyimpannya untuk berjaga-jaga.

“Orang kan terkadang suka ngidam, dan kue hanya dibuat setahun sekali menjelang perayaan Imlek. Makanya kue keranjang suka disimpan lama. Jadi kalau lagi mau makan, mereka tinggal ambil persediaan yang sudah ada,” kata Djohari.

Baca juga: Cara Membedakan Kue Keranjang dengan Bahan Alami dan Berpengawet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com