BOGOR, KOMPAS.com - Cuaca yang sejuk dan banyak tempat wisata, Bogor menjadi salah satu kota tujuan wisata yang patut dikunjungi.
Bukan hanya mengenai kulinernya, kota Bogor juga menyimpan banyak museum yang bisa menjadi tempat berlibur serta belajar.
Baca juga: 8 Tempat Glamping di Bogor, Cocok untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Salah satunya adalah Museum Tanah dan Pertanian. Tempatnya cukup strategis, berada di pusat kota Bogor tepat di depan pintu masuk Kebun Raya Bogor dan di samping Gerbang Suryakencana.
Museum ini dulunya adalah Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek milik pemerintah Belanda.
Kini menjadi aset BMN, Barang Milik Negara (BMN) yang dikekola oleh satuan kerja Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.
Museum Tanah dan Pertanian dibagi menjadi dua gedung, yang pertama di bagian depan adalah Museum Tanah dan di bagian belakang adalah Museum Pertanian.
Baca juga: Museum Vibrator di San Fransisco, Pamerkan Koleksi Vibrator Kuno Sejak 1880-an
Museum tanah menyimpan jenis-jenis batu dan tanah yang berada di Indonesia. Saat masuk ke dalam museum tanah pengunjung langsung disambut dengan kayu yang sudah menjadi fosil dan sudah berwujud seperti batu.
Setelah itu terdapat deretan jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia.
Terdapat jenis tanah yang berasal dari Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan masih banyak lagi. Lengkap dengan data dari tanah tersebut seperti nama, lokasi, waktu pembentukan, klasifikasi dan lain-lain.
Batu-batu yang berada di dalam Museum Tanah disusun dengan rapi, lalu juga dilengkapi dengan biota tanah yang sudah diawetkan. Seperti kumbang, aneka jenis kupu-kupu, capung dan macam-macam biota tanah lainnya.
Di bagian kanan ruang museum terdapat peta Indonesia yang berukuran besar. Peta sumber daya tanah Indonesia itu menggambarkan pemetaan jenis tanah yang ada di Indonesia. Banyak diagram dan tabel yang menjelaskan mengenai proses pembentukan tanah.
Ragam hasil penelitian, pendokumentasian dan pengembangan mengenai berbagai jenis tanah di Indonesia telah disumbangkan ke Museum Tanah ini. Semua itu dapat menjadi bahan pembelajaran bagi para pengunjung.
Jika Museum Tanah di depan terdapat Museum Pertanian di bagian belakang. Museum pertanian yang terbesar di Asia Tenggara ini terdiri dari tiga lantai, setiap lantainya memiliki informasi mengenai bidang pertanian di Indonesia.
Baca juga: Gedung Mohammad Hoesni Thamrin, Museum di Tengah Ramainya Salemba