Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otaru, Kota Kecil Jepang yang Tawarkan Wisata Susuri Kanal Cantik

Kompas.com - 10/02/2020, 10:41 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang memiliki berbagai destinasi wisata menarik untuk dikunjungi. Jika kamu bosan dengan kota-kota seperti Tokyo atau Kyoto, kamu bisa pilih destinasi lain, salah satunya Otaru.

Senior Director Japan National Tourism Organization (JNTO) Shogo Isobe mengungkapkan, Kota Otaru tak kalah menarik dengan destinasi lain seperti Sapporo.

Meskipun Otaru tersebut adalah kota pelabuhan kecil, akses menuju ke sana cukup mudah, yakni dengan menggunakan kereta dari Sapporo selama setengah jam.

“Ada sebuah tempat tradisional dan beberapa toko tradisional kecil. Wisatawan juga bisa membuat kotak musik sendiri di Otaru Orgel-do Il. Membuat maksudnya dekorasi, bukan membuat kotak musik dari awal (dengan bahan-bahan yang belum jadi),” kata Isobe.

Hal ini diungkapkan saat ditemui Kompas.com di HSBC-ANA Travel Fair 2020 di mal Central Park, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Liburan ke Jepang, Ada Aturan Baru Ketentuan Bagasi Shinkansen

Otaru Orgel-do Il adalah Music Box Museum. Bangunan tersebut terletak di Sakaimichi Doori yang berada di pusat Kota Otaru. Untuk menuju ke sana, kamu perlu berjalan sedikit dari Otaru Unga.

Sakaimichi Doori bukanlah sebuah jalanan yang dipenuhi pedagang makanan, melainkan bangunan-bangunan gudang tua yang diubah menjadi museum, toko suvenir, kafe, dan restoran.

Kamu juga bisa melihat bangunan Bank of Japan Museum yang berdiri tahun 1912.

Otaru Unga atau Kanal Otaru yang dapat kamu susuri perairannya saat berkunjung ke Kota Otaru, Jepang.shutterstock.com/yaoie2001 Otaru Unga atau Kanal Otaru yang dapat kamu susuri perairannya saat berkunjung ke Kota Otaru, Jepang.
Dilansir laman Japan-Guide, Otaru juga memiliki beberapa spot wisata menarik seperti Otaru Unga, kanal yang mengalir tepat di antara jalanan dan deretan perumahan.

Pada awal abad ke-20, kanal tersebut adalah pelabuhan tersibuk Otaru. Sayangnya, karena ada beberapa dermaga modern, kanal tersebut usang dan terlantar.

Namun, kamu tidak perlu khawatir akan kecewa saat berkunjung ke sana. Sebab, Otaru Unga kini berubah menjadi sebuah kanal cantik, dilengkapi dengan beberapa gudang yang turut diubah menjadi museum, toko, dan restoran.

Selain itu, kanal tersebut juga sering dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan Snow Light Path Festival saat musim salju menghampiri Kota Otaru.

Baca juga: Cathay Pacific Travel Fair 2020, Dapat Tiket PP Jepang Rp 3 Juta-an

Berbeda dari Golden Route

pemandangan bunga persik dan sakura serta Gunung Fuji di daerah Yamanashi KARAKSA MEDIA pemandangan bunga persik dan sakura serta Gunung Fuji di daerah Yamanashi
Selain Otaru, lanjut Isobe, wisatawan bisa mengunjungi sejumlah destinasi lain yang tidak kalah menarik. Pastinya di luar Golden Route--Tokyo, Hakone, Nara, Osaka, hingga Kyoto.

"Yang lagi terkenal (saat ini) di Shirakawa-go dekat Nagoya. Kalau musim dingin, Kanazawa juga menarik. Kalau musim lain terkadang orang Indonesia juga senang ke Hokkaido," kata Isobe.

Selain itu, Isobe juga merekomendasikan Prefektur Yamanashi yang terletak di daerah Chubu. Prefektur tersebut tidak memiliki akses laut (landlocked), namun dikelilingi beberapa pegunungan tertinggi di Jepang, salah satunya Gunung Fuji.

Baca juga: Catat! Empat Lokasi Terbaik Melihat Gunung Fuji di Yamanashi

Jika berkunjung ke destinasi tersebut, Isobe merekomendasikan berpartisipasi dalam kegiatan mengambil buah bersama dengan masyarakat setempat. Namun perlu dicatat, tidak semua buah yang ada di sana tumbuh secara bersamaan.

"Banyak juga bunga di sana. (Jarak) dari Tokyo ke Yamanashi sekitar satu setengah jam," tutur Isobe.

Untuk Prefektur Hokkaido, lanjut Isobe, wisatawan Indonesia cenderung lebih gemar berkunjung ke Sapporo. Sapporo dianggap menarik karena kota tersebut terkenal dengan ramen dan festival salju tahunannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com