Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Virus Corona, Devisa Pariwisata Indonesia Dapat Berkurang Rp 40 Triliun

Kompas.com - 12/02/2020, 14:27 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona berdampak pada devisa pariwisata Indonesia. Jika masalah virus corona bertahan hingga satu tahun ke depan, maka Indonesia dapat kehilangan Rp 40 triliun devisa dari pasar turis China.

Hal ini disampaikan oleh Nia Niscahya, Deputi Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

“Dampaknya sangat menghambat sekali. Sudah merasakan bagaimana okupansi rate hotel, khususnya di Bali sebagai tujuan wisata utama Indonesia turun sampai 10 pesen kalau main market-nya dari wisatawan Tiongkok,” jelas Nia Niscahya di Senayan Citi, Rabu (12/2/2020).

Dalam setahun, turis China yang berkunjung ke Indonesia mencapai 2 juta orang. 

Jika satu orang turis China sekali datang bisa menghabiskan uang sebesar 1.400 dollar AS, Nia menggambarkan, maka dalam setahun devisa pariwisata berkurang Rp 40 triliun.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Wisatawan China di Bali Pilih Perpanjang Izin Tinggal

Bukan hanya turis China, wabah virus corona juga dapat menghambat wisatawan dari Amerika dan Eropa yang hendak berlibur ke Indonesia.

Sebab, banyak maskapai penerbangan yang hendak datang ke Indonesia harus transit dahulu di China.

“Itu juga bisa berkurang, kalau kita lihat data sampai enam bulan ke depan, perkiraan sampai Juni kita akan kehilangan 40.000 wisatawan kalau sampai Juni,” papar Nia.

Data tersebut baru terhitung dari 10 negara yang telah teridentifikasi, dengan penerbangan transit melalui China.

Selain China, status keamanan Singapura juga sudah mulai menjadi perhatian. Hal ini, menurut Nia, lagi-lagi berdampak pada bidang wisata Indoneisa.

Singapura telah menetapkan status oranye untuk virus corona yang berarti penyebaran sangat serius dan berdampak pada kesehatan publik.

Jika Singapura menetapkan status merah untuk corona maka Indonesia lagi-lagi akan kehilangan pasar wisatawan dari negara-negara yang transit di Singapura.

Baca juga: Cara Cegah Virus Corona di Pesawat, Bukan dengan Pakai Masker?

“Kita akan kena dampak lagi karena wisatawan yang melalui Singapura ke Indonesia, kontribusinya cukup besar, kira-kira itu 1 jutaan wisman itu juga masuk potensial lost,” jelas Nia.

Dia menyebutkan, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mulai melakukan strategi dengan menunjang pasar-pasar lain. Promosi kepada wisatawan asal negara seperti Australia, India, Eropa, Jepang, Korea, dan Rusia, saat ini digencarkan untuk berlibur ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com