JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona berdampak pada sejumlah sektor, termasuk industri meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) di Indonesia.
Hal itu diamini Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Rizki Handayani.
"Sebenarnya kalau tidak ada virus corona kita akan lebih lari lagi. Kita pas mau lari, tiba-tiba ada virus (corona)," jelas Rizki di Jakarta Convention Center, Rabu (19/20/2020).
Baca juga: Kunci Sukses Selenggarakan Wisata MICE
Oleh karena itu, pemerintah berusaha mencari solusi untuk membuat industri MICE keluar dari efek negatif virus corona.
Rizki melanjutkan, saat ini solusi yang ditawarkan adalah menggiatkan industri MICE dalam negeri. Antisipasi jangka pendek ini agar industri MICE di Indonesia tidak berhenti berkembang.
Solusi ini juga untuk memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia yang berpotensi dalam tren MICE.
Adapun saat ini ada tujuh destinasi industri MICE di Indonesia, yakni Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Lombok.
Baca juga: Strategi untuk Tingkatkan Wisatawan MICE 2020 di Jakarta
Namun, saat ini tidak menutup kemungkinan, daerah-daerah lain di Indonesia juga memiliki potensi untuk menjadi destinasi industri MICE.
Sebab, kini sudah banyak destinasi baru yang terakomodasi dengan baik.
Market yang "sakit"
"Kalau dulu bom Bali, orang tidak mau datang ke Indonesia karena masalah keamanan. Lalu pemerintah sudah mulai meyakinkan dengan promosi bahwa Bali sudah aman, akhirnya bisa bangkit lagi. Tapi kalo corona ini market-nya yang sakit," jelas Rizki.
Baca juga: Kehilangan Turis China, Hotel di Bali Alami Kerugian
Deputy Chair ICCA Indonesia Comittee & Official Venue, Ralph Schuenemann, menyampaikan jika saat ini beberapa event yang tercatat di ICCA Indonesia harus terpaksa dibatalkan dan diatur ulang kembali jadwalnya.
"Event-event yang tercatat di ICCA Indonesia sejauh ini dibatalkan dan di-reschedule karena corona ini ada 50 persen," jelasnya saat di Jakarta Convention Center, Rabu (19/2/2020).
Hal ini berdampak pada venue beberapa tempat yang harus memutar otak untuk tetap memberikan fasilitas akomodasi terbaik.
"Tetapi, untuk mengatasi dapat diadakan lagi dari pemerintah seperti seminar yang diadakan di dalam negeri. Bisa dilakukan di Manado, di Jakarta, Labuan Bajo, supaya bisa MICE secara khusus konferensinya masih bisa berjalan," jelas Ralph Schuenemann.
Baca juga: Wishnutama Lirik Potensi Industri MICE untuk Pariwisata
Data ICCA menunjukkan, pada tahun 2018 Indonesia menduduki posisi Ke-36 untuk Ranking Dunia Destinasi Pertemuan Asosiasi Internasional dengan total 122 pertemuan tingkat regional dan dunia.
Sementara itu, di kawasan Asia Pasifik, Indonesia berada di urutan Ke-11. Namun Indonesia masih berada di bawah negara- negara ASEAN, seperti Thailand, Singapura dan Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.