Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendala Indonesia untuk Bisa Unjuk Gigi di Bidang MICE

Kompas.com - 20/02/2020, 12:02 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Industri MICE di Indonesia masih mengalami kendala untuk lebih maju ketimbang negara lain di ASEAN. 

Data International Congress and Convention Association (ICCA) menunjukkan pada 2018 Indonesia menduduki posisi ke-36 untuk Ranking Dunia Destinasi Pertemuan Asosiasi Internasional dengan total 122 pertemuan tingkat regional dan dunia.

Sementara itu, di kawasan Asia Pasifik, Indonesia berada di urutan ke-11. Indonesia masih berada di bawah negara- negara ASEAN lain, seperti Thailand, Singapura dan Malaysia.

"Kenapa rendah pertama sebetulnya kalau lihat Indonesia ini mampu, yang jadi permasalahan Indonesia saat ini kurang aktif dalam partisipasi event-event asosiasi. Jadi kurang network (relasi)," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Rizki Handayani, dalam Press Conference ICCA Indonesia Forum 2020 di Jakarta Convention Center, Rabu, (19/02/2020)

Baca juga: Kunci Sukses Selenggarakan Wisata MICE

Faktor bidding (mengajukan penawaran) yang belum kuat juga menjadi alasan mengapa Indonesia saat ini mesih kalah dengan negara-negara tetangga.

Rizki menyatakan untuk lima tahun ke depan pemerintah akan fokus mendukung MICE. Hal ini menjadi sebuah dorongan dari pemerintah, agar Indonesia lebih rajin mengikuti bidding di tingkat internasional.

Baca juga: Pariwisata 5 Tahun Ini, Masa Sulit Bagi Industri MICE

Wisatawan berfoto di Monkey Forest Ubud, Bali.Kompas.com/ Ni Luh Made Pertiwi Wisatawan berfoto di Monkey Forest Ubud, Bali.

"Pemerintah siap mem-backup (dukung) 100 persen. Pemerintah juga harus komitmen untuk konsisten menggarap MICE," jelas Rizki.

Rizki menyampaikan pendapat mengenai apa saja upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam menunjang industri MICE.

Baca juga: Wishnutama Lirik Potensi Industri MICE untuk Pariwisata

"Bantuan pemerintah itu punya dua, satu di regulasi, satu di fasilitas, kaitannya dengan bujet. Fasilitasi di promosi, fasilitasi untuk meningkatkan kemampuan bidding," jelas Rizki. 

"Saya pikir kuncinya ada di sini, supaya banyak aosiasi yang mau bidding, itu yang kita lakukan," lanjutnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com