Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resep Sambal Rusip Khas Bangka, Bisa Dibuat di Rumah

Kompas.com - 22/03/2020, 19:22 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

 

BANGKA, KOMPAS.com – Bangka memiliki kuliner yang beragam. Mulai dari makanan ringan, hingga bumbu pelengkap seperti sambal rusip.

Baca juga: Asamnya Rusip, Kuliner Khas Bangka dari Fermentasi Ikan Bilis

Sambal rusip khas Bangka terbilang cukup berbeda dari sambal lain. Sebab, salah satu bahan yang digunakan untuk membuat sambal rusip adalah ikan teri basah.

“Minimal 1 kilogram, beli di pasar. Dicuci dengan bersih. Tidak ada waktu sampai berapa lama, pokoknya harus benar-benar sampai bersih sebelum ditiriskan airnya sampai kering,” tutur Cook Supervisor Novilla Boutique Resort, Melianty, saat ditemui Kompas.com di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Resep Lakso Khas Bangka, Bisa Dibikin di Rumah

Penggunaan 1 kilogram ikan teri basah tersebut direkomendasikan untuk membuat sambal rusip yang bisa dinikmati oleh banyak orang.

Setelah ditiriskan, kamu bisa letakkan ikan teri yang sudah bersih tersebut di atas saringan yang diletakkan di atas wadah. Dengan begitu, sisa air yang masih ada akan mengalir dengan sendirinya.

Sembari menunggu ikan teri benar-benar kering, kamu bisa siapkan garam sebanyak satu bungkus kecil. Biasanya, garam kecil akan dijual seharga lebih kurang Rp 1.000 di warung terdekat.

Gunting bungkus garam tersebut dan tuangkan seluruh isinya ke dalam wadah berukuran besar. Masukkan ikan teri yang sudah kering tersebut.

Kuliner khas Bangka, rusip. Rusip adalah kuliner dari ikan bilis yang difermentasi bersama garam, air kerak nasi dan diolah bersama bawang, jeruk kunci, cabai, dan gula. KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Kuliner khas Bangka, rusip. Rusip adalah kuliner dari ikan bilis yang difermentasi bersama garam, air kerak nasi dan diolah bersama bawang, jeruk kunci, cabai, dan gula.

“Penggunaan garam harus banyak. Kalau sedikit nanti ikannya malah busuk. Di sini, aduk ikan teri sampai rata dengan garam. Selanjutnya masukkan dalam toples, ditutup rapat sampai erat sampai 7 hari,” tutur Melianty.

Sembari menanti fermentasi ikan teri usai, kamu bisa manfaatkan hari senggangmu untuk membeli dua bongkah gula merah berukuran kecil.

Tumbuk gula merah sampai halus dan simpan dalam suatu wadah untuk dipakai di hari ketujuh saat fermentasi ikan teri selesai.

“(Setelah 7 hari) buka toples dan masukkan gula merah yang sudah dihaluskan tadi. Aduk sampai rata, lalu toples ditutup lagi selama 7 hari,” kata Melianty.

Setelah melewati proses fermentasi dengan total 14 hari, kamu akan melihat air yang keluar. Jika dirasa terlalu kental dan air sedikit, kamu bisa menambahkan air matang secukupnya.

Rusip yang dikemas sederhana menggunakan botol plastik di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Jumat (31/5/2019).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Rusip yang dikemas sederhana menggunakan botol plastik di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Jumat (31/5/2019).

Dari 1 kilogram ikan teri yang digunakan mampu menghasilkan sambal rusip yang cukup banyak.

Untuk memudahkan pengolahan selanjutnya, kamu bisa bagi hasilnya menjadi 100 gram untuk masing-masing ditambahkan dengan irisan bawang merah yang telah dicuci sebanyak 10 gram.

Selanjutnya, aduk sampai rata rusip tersebut dengan irisan bawah merah. Jika kamu ingin rusip memiliki rasa asam, kamu bisa tambahkan perasan jeruk kunci sesuai selera.

“Bisa juga tambah gula pasir sebanyak 1 sendok makan kalau ingin sedikit manis. Kalau ingin pedas, bisa tambah cabe rawit yang sudah dicuci bersih dan dipotong-potong. Tergantung selera,” kata Melianty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com