Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Bikin Sambal di Rumah? Kenali 6 Jenis Cabai Berikut

Kompas.com - 26/03/2020, 21:38 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sambal menjadi sajian yang kerap kali hadir di meja makan masyarakat Indonesia.

Bagi penggemar sambal, tak heran bila mempunyai stok cabai di dapur, sebaga bahan utama membuat sambal.

Baca juga: Sambal Durian? Nikmatnya Makan Gorengan Dicocol Sambel Tempoyak

Cabai yang diolah menjadi sambal dapat menemanimu menyantap lalapan dan juga makanan pendamping hingga penambah nafsu makan.

Dikutip dari buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, mengatakan terdapat 6 jenis cabai yang bisa ditemukan di pasaran.

Baca juga: Riwayat Sambal Nusantara

1. Cabai besar

Pedagang cabai Pasar Pagi Kota Tegal, Jawa Tengah mengeluh menurunya omzet penjualan di tengah harga yang meroket, Jumat (24/1/2020)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Pedagang cabai Pasar Pagi Kota Tegal, Jawa Tengah mengeluh menurunya omzet penjualan di tengah harga yang meroket, Jumat (24/1/2020)

Cabai besar atau yang sering disebut cabai merah memiliki ukuran yang besar, juga menjadi bahan membuat sambal.

Bentuknya bermacam-macam, mulai dari yang runcing mengerucut dan ada pula yang membulat. Kulitnya tebal dan rasanya tidak sepedas cabai rawit.

Cabai merah juga sering disebut cabai bali karena lazim digunakan dalam masakan Bali.

Dalam buku-buku masakan Barat, cabai rawit dan cabai merah dimasukkan ke dalam kelompok cabai pedas (hot chilli pepper).

2. Cabai rawit

Ilustrasi cabai rawit. SHUTTERSTOCK/ADIE.FOODTOGRAPHY Ilustrasi cabai rawit.

Jika tadi cabai besar, ada juga cabai kecil yang dinamakan cabai rawit. Cabai jenis ini merupakan cabai yang sering digunakan sebagai sambal.

Baca juga: Sensasi Segar dan Pedas, Mocktail Pakai Cabai?

Cabai yang sering juga dijadikan sebagai makanan pendamping gorengan ini, awalnya memiliki warna hijau dan berubah menjadi merah jika sudah matang.

Cabe rawit yang sering kita konsumsi adalah cabe rawit ceplik yang bentuknya montok dan berujung tumpul.

Sementara cabai rawit paling pedas disebut jemprit, dengan bentuk yang kecil pendek, berujung runcing, berwarna hijau gelap, lalu lama-kelamaan berubah menjadi merah.

Masyarakat di tanah Sunda menyebutnya sebagai cengek. Kalau tidak hati-hati saat memakannya, cabe jenis ini dapat membuat tersedak, batuk-batuk, bersin, atau cegukan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com