JAKARTA, KOMPAS.com – Perwakilan diplomatik di Indonesia mengimbau warga negaranya yang berada di Indonesia untuk pulang ke negara asal.
Hal ini karena angka kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia kian bertambah. Mereka juga khawatir akan kemampuan layanan kesehatan Indonesia.
Melansir The Jakarta Post, Jumat (27/3/2020), Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat merupakan perwakilan diplomatik pertama yang mengumumkan bahwa anggota kelurga para stafnya yang berusia di bawah 21 tahun harus segera meninggalkan Indonesia.
“Departemen Luar Negeri membuat keputusan tersebut berdasarkan bukti Covid-19 di Indonesia,” tutur Kedubes Amerika Serikat melalui sebuah pernyataan Kamis (26/3/2020) lalu, mengutip The Jakarta Post.
Baca juga: Update Wabah Virus Corona, Gantian China Larang Kedatangan Turis Asing
Kapasitas medis Indonesia dan ketersediaan penerbangan saat ini dari Indonesia juga menjadi pertimbangan Kedubes Amerika Serikat.
Washington, melalui online travel advisory ke Indonesia, sudah mendesak warganya untuk tidak berkunjung ke Indonesia.
Sementara itu, Australia juga telah memperbarui travel advisory dan mengimbau warganya untuk meninggalkan Indonesia.
“Apabila kamu adalah turis Australia di Bali (atau di Indonesia secara umum), pulanglah sekarang. Jangan tunda keberangkatan,” dari pemerintah Australia di Canberra dalam travel advisory terbaru Kamis (26/3/2020) lalu.
Bagi warga Australia yang memiliki masa tinggal lama di Indonesia, Pemerintah Australia juga meminta mereka mempertimbangkan perihal akses layanan kesehatan di Indonesia.
Beberapa pekan lalu, seluruh staf dan anggota keluarga non-esensial perwakilan diplomatik Australia di Indonesia juga ditawarkan untuk pulang ke negara asalnya.
Sementara itu, negara-negara lain lebih berhati-hati dalam tindakan mereka menghadapi pandemi virus corona di Indonesia.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, mengatakan bahwa pendekatannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara kelangsungan bisnis dan keselamatan staf dan tanggungan mereka.
Baca juga: Myanmar dan Kamboja Tangguhkan Visa untuk Turis
Dia juga menuturkan bahwa delegasi Uni Eropa telah diimbau untuk bekerja dari rumah.
Sementara seluruh staf non-esensial diberi wewenang untuk kembali ke Eropa bersama keluarga mereka.
“Delegasi Uni Eropa dan kedutaan-kedutaan seluruh negara anggota Uni Eropa bekerja sama untuk repatriasi para pelancong dari Uni Eropa yang terdampar di Indonesia karena kurangnya penerbangan,” tutur Piket kepada The Jakarta Post.