Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2020, 19:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Terlepas dari adanya pandemi global virus corona ( Covid-19 ), sebagian masyarakat Jepang, China, dan Korea Selatan kerap terlihat menggunakan masker jauh sebelum merebaknya virus tersebut.

Baca juga: Orang Jepang, China, dan Korea Sering Pakai Masker, Ternyata Ini Alasannya...

Baik itu masker bedah atau masker kain. Bahkan, terdapat juga beberapa masker kain bermotif lucu dan unik.

Melansir Quartz, fenomena penggunaan masker di negara-negara Asia Timur tersebut merupakan hal yang biasa.

Sejak adanya wabah SARS pada 2002 dan kepanikan flu burung pada 2006, penggunaan masker juga beralih pada imigran di Asia.

Hal ini menyebabkan penggunaan masker tidak hanya digunakan oleh masyarakat di benua Asia, tetapi juga masyarakat Asia di negara lain.

Lantas, bagaimana pengalaman tour leader dari Indonesia terkait kebiasaan masyarakat Jepang, China, dan Korea Selatan dalam menggunakan masker?

Jepang: hindari alergi serbuk bunga sampai lindungi lingkungan

Tour leader Martinus Erwin, mengatakan kepada Kompas.com bahwa penggunaan masker di Jepang terbawa oleh kepedulian mereka terhadap lingkungan.

Ilustrasi seorang pria yang sedang berjalan di Harajuku mengenakan masker.PIXABAY.com/UKI EIRI Ilustrasi seorang pria yang sedang berjalan di Harajuku mengenakan masker.

“Orang Jepang itu kesehatannya cukup sensitif. Makanya mereka proteksi diri sendiri. Selain mereka peduli dengan diri sendiri, mereka juga peduli dengan lingkungannya,” tutur Erwin, Kamis (2/4/2020).

Terlebih lagi saat musim semi, masyarakat Jepang banyak yang alergi terhadap serbuk bunga yang baru tumbuh. Ketika mereka terkena serbuk bunga akibat hembusan angin, sebagian dari mereka terkena flu.

Sementara di musim dingin, Erwin mengatakan bahwa mereka juga cukup rentan terhadap influenza.

“Di Jepang udaranya bersih. Mereka pakai masker lebih ke soal virus. Negara mereka kan kecil. Kalau ada satu orang sakit lalu menular, cepat sekali penularan di satu negara,” kata Erwin.

Selain itu, masker juga sering digunakan oleh mereka yang tinggal di perkotaan dan menggunakan transportasi publik. Baik itu kereta maupun bus.

Sebagai gambaran, Erwin memberikan contoh masyarakat Indonesia yang mengenakan masker saat mengendarai kereta.

“Itu kan dalam satu gerbong campur aduk manusianya. Nafas orang bercampur sana sini, kita kan tidak tahu mana yang sakit atau sehat. Sehingga lambat laun, kebiasaan pakai masker sudah jadi suatu kebutuhan primer orang jepang,” ujar Erwin.

Ilustrasi masker.Image by Robert Pastryk from Pixabay. Ilustrasi masker.

Tidak hanya itu, mereka juga mengenakan masker karena mereka tidak suka lingkungannya terganggu.

Pemandangan masyarakat Jepang mengenakan masker, memakai headset, dan membaca buku di transportasi publik merupakan sesuatu yang sudah biasa.

Terkait masker sebagai kebutuhan primer, Erwin mengatakan saat ini di Jepang banyak terlihat masker yang telah dimodifikasi dan memiliki desain lucu nan unik untuk menarik perhatian orang.

“Masker yang ada wewangian sudah banyak. Biasanya di jual di apotek atau toko-toko pinggir jalan. Di Apotek itu tidak hanya masker medis, tapi juga masker medis yang sudah didesain fashionable,” tutur Erwin.

Penggunaan masker merata di setiap kalangan masyarakat Jepang, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

100 Juta Warga China Akan Berwisata pada 2024, Indonesia Akan Jemput Bola

100 Juta Warga China Akan Berwisata pada 2024, Indonesia Akan Jemput Bola

Travel Update
Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

Sejarah Waduk Jatigede di Sumedang, Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

Jalan Jalan
Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an

Promo Fly Thru Indonesia Air Asia Jelang Lebaran 2024, Jakarta-Perth Mulai Rp 990.000 an

Travel Update
Kepulauan Galapagos yang Punya Satwa Unik, Ada Kura-kura Raksasa

Kepulauan Galapagos yang Punya Satwa Unik, Ada Kura-kura Raksasa

Jalan Jalan
Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024

Khusus Agen Travel, Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Waspadai Daerah Rawan Bencana

Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Waspadai Daerah Rawan Bencana

Travel Update
Tren 'Revenge Travel' Turun Drastis pada 2024

Tren "Revenge Travel" Turun Drastis pada 2024

Travel Update
5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan

5 Penginapan di Berastagi dengan Suasana Pegunungan

Hotel Story
6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler

6 Negara Termurah untuk Dikunjungi Para Traveler

Jalan Jalan
Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal

Wahana dan Aktivitas Seru di Lembah Nirwana Kendal

Jalan Jalan
Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem 

Dispar Bali Minta Wisatawan dan Agen Perjalanan Waspada Cuaca Ekstrem 

Travel Update
Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Lembah Nirwana Kendal: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024

KAI Optimis Dorong 4,2 Juta Pergerakan ke Jakarta pada Libur Lebaran 2024

Travel Update
6 Tips Tidur di Pesawat Jarak Jauh, Pastikan Nyaman dan Nyenyak

6 Tips Tidur di Pesawat Jarak Jauh, Pastikan Nyaman dan Nyenyak

Travel Tips
Wisatawan Bisa Main Kano di Kali Sipon Tangerang Setiap Akhir Pekan

Wisatawan Bisa Main Kano di Kali Sipon Tangerang Setiap Akhir Pekan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com