Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Awak Kabin Pesawat Kebanyakan Perempuan?

Kompas.com - 10/04/2020, 10:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat sedang bepergian menggunakan pesawat, mungkin kamu menyadari bahwa awak kabin dalam penerbanganmu didominasi oleh perempuan.

Faktanya, mengutip Simple Flying, Minggu (29/3/2020), sebagian besar awak kabin di seluruh dunia adalah perempuan.

Lantas, mengapa sebagian besar awak kabin saat ini adalah perempuan dan bagaimana hal tersebut terjadi?

Baca juga: 6 Curhat Para Awak Kabin untuk Penumpang Pesawat

Perempuan sebagai perawat dalam penerbangan

Perempuan pertama yang menjadi awak kabin adalah Ellen Church. Ia masuk ke Boeing Air Transport pada tahun 1930.

Di sana, Ellen bekerja sebagai perawat terdaftar. Sejak saat itu, peran pramugari mulai berkembang, termasuk dalam menggunakan pendekatan yang memperhatikan penumpang.

Pramugari menunjukkan kabin pesawat terbaru Garuda Indonesia A330-900 NEO saat peluncuran di hanggar 2 GMF Aero Asia, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/11/2019).KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Pramugari menunjukkan kabin pesawat terbaru Garuda Indonesia A330-900 NEO saat peluncuran di hanggar 2 GMF Aero Asia, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/11/2019).

Maka dari itu, maskapai penerbangan mulai mencari perawat perempuan untuk memberi perawatan bagi penumpang di dalam kabin.

Efeknya adalah masuknya pelamar perempuan yang membantu menciptakan dasar awak kabin saat ini.

Sebelum Church, kru pesawat secara ekslusif dipenuhi pria. Heinrich Kubis merupakan pramugara pertama di dunia pada tahun 1912.

Dia bekerja dengan maskapai penerbangan Jerman bernama DELAG yang mengoperasikan zeppelin.

Pada saat itu, peran awak kabin lebih berkaitan pada keselamatan dan bukan mendampingi penumpang dengan makanan dan minuman.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Memencet Tombol Panggilan untuk Awak Kabin?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com