Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

850 Gerai Starbucks di Jepang Akan Tutup, Warga Antre Minuman Terakhir

Kompas.com - 12/04/2020, 22:14 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Starbucks memiliki sekitar 1200 cabang di Jepang, tetapi 850 di antaranya akan segera ditutup.

Starbucks punya merek yang sangat kuat di sana dengan banyaknya minuman eksklusif Jepang yang terus dirilis juga koleksi terbatas tempat minuman yang selalu habis terjual.

Baca juga: Bagaimana Cara Starbucks Indonesia Cegah Virus Corona?

Dilansir dari Sora News 24, dengan banyaknya pelanggan yang datang ke Starbucks di Jepang, mereka pun cepat mengambil langkah untuk melindungi karyawan dan pelanggan dalam tahap awal pandemi corona ( Covid-19 ) berlangsung.

Keputusan penutupan 850 gerai Starbucks di Jepang menyusul pemerintah memberlakukan status darurat di tujuh prefektur.

Selain itu juga dengan adanya dorongan kuat dari anggota masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. 

Penutupan ini dimulai pada 9 April 2020 di tujuh prefektur yang memiliki status emergency yaitu Tokyo, Kanagawa, Saitama, Chiba, Osaka, Hyogo, dan Fukuoka.

Lalu pada satu hari sebelum penutupan, para pelanggan datang untuk merasakan Starbucks terakhir mereka dengan mengantre di beberapa lokasi bahkan sebelum tempat ini buka.

Ilustrasi gerai Starbucks di Kobe Kitano Ijinkan, Jepang. SHUTTERSTOCK/KANGSADARN S Ilustrasi gerai Starbucks di Kobe Kitano Ijinkan, Jepang.

Seperti cuitan yang dibagikan oleh akun Twitter @iiiikasu, menunjukkan antrean yang terdapat di beberapa lokasi. Termasuk Starbucks di Stasiun Kamata, Osaka.

Para warganet pun berkomentar bahwa mereka kurang suka melihat orang-orang mengantre dengan jarak satu sama lain yang cukup dekat. Itu artinya mereka tidak memperhatikan aturan mengenai physical distancing.

“Apakah orang-orang tidak sadar bahwa alasan Starbucks tutup adalah untuk menghentikan orang-orang berkumpul dengan jarak dekat satu sama lain di toko mereka?”

“Aku mengerti jika satu toko ditutup, maka orang-orang seringkali malah ke sana. Tapi ayo lah, mereka harusnya mengerti seberapa serius situasi ini.”

“Tidak ada akal sehat sama sekali.”

“Orang-orang ini memiliki Frappuccinos sebagai otak mereka.”

“Kapan Jepang jadi seperti ini?”

Ilustrasi gerai Starbucks di Dazaifu, Jepang. SHUTTERSTOCK/NIRADJ Ilustrasi gerai Starbucks di Dazaifu, Jepang.

Banyak orang yang mengekspresikan rasa frustasi mereka mengenai kelakuan sesama warga negara Jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com