Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santan Murni Vs Santan Instan, Lebih Baik Pakai yang Mana?

Kompas.com - 29/04/2020, 15:57 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  -  Saat membuat makanan bersantan, kamu lebih suka memakai santan murni atau instan? Keduanya memiliki kegunaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.

Baca juga: Tips Mengolah Santan Agar Tidak Pecah, Pengaruh Besar Api saat Masak?

Traveling chef  Wira Hardiyansyah menjelaskan mengeni apa perbedaan dari santan instan dan santan alami.

"Kalau santan murni atau alami dari aroma pasti lebih wangi, karena kalau santan instan olahan pabrik telah mengalami beberapa proses," jelas Wira Hardiyansyah saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (29/4/2020).

Ilustrasi santan dalam kemasan botol kaca. SHUTTERSTOCK/SHUSTIKOVA INESSA Ilustrasi santan dalam kemasan botol kaca.

Santan murni vs instan: daya tahan, tekstur, dan rasa

Didandingkan dengan santan murni, daya tahan santan instan lebih lama. Sebab sudah diberi pengawet buatan yaitu sirup jagung atau fruktosa.

Ia juga menjelaskan, bila harus memakai santan kemasan karena ingin lebih praktis, sebaiknya jangan terlalu sering dan tak menikmatinya dalam jumlah berlebihan.

Selain itu santan instan dan santan murni memiliki perbedaan tekstur serta rasa.

Wira mengatakan bahwa santan alami terbuat dari parutan kelapa asli. Umumnya menggunakan kelapa tua dan berdaging tebal.

"Santan alami mempunyai cita rasa paling baik, dan 'luwes' digunakan di semua masakan. Namun, durasi penyimpanannya singkat," jelasnya.

Sementara santan instan memiliki tekstur yang sangat kental daripada santan murni. Hal ini disebabkan dari penambahan sirup jagung. Sehingga menghasilkan rasa manis sekaligus bisa mengawetkan umur santan.

Selain itu sirup jagung juga berfungsi mengentalkan konsistensi santan. Rasanya yang sedikit manis, membuatnya cocok untuk membuat makanan manis.

Santan instan sebaiknya digunakan untuk bahan-bahan makanan atau minuman manis seperti

Ilustrasi kelapa parut diperas untuk hasilkan santan. SHUTTERSTOCK/PATTARAPORN LUMPAYASAP Ilustrasi kelapa parut diperas untuk hasilkan santan.
kolak, bubur sumsum, kue atau olahan manis lainya.

Sementara santan alami cocok untuk makanan gurih, asin, dan pedas. Di antaranya adalah sayur, opor, rendang, soto, bubur ayam, gulai. dan hidangan lain.

 

Sementara itu, bila ingin membuat santan sendiri di rumah, caranya cukup mudah. Kamu perlu menyiapkan bahan sederhana.

"Bahannya papan kelapa atau parutan kelapa, baskom, dan penyaring," jelas Chef Wira.

Kamu bisa memilih kelapa yang usianya tua, lalu dagingnya tebal dan keras. Wira menjelaskan bahwa di Padang Pariaman, Sumatera Barat, kelapa terbaik untuk santan biasanya yang sudah diambil oleh beruk atau monyet.

Kamu bisa langsung memarut kepala, jika sudah langsung diperas dan santannya bisa digunakan untuk masak.

Sementara ampasnya bisa diolah kembali menjadi makanan seperti serundeng, kue kelapa, dan bumbu urap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com