Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Tepung Hunkwe? Bahan untuk Membuat Cendol

Kompas.com - 01/05/2020, 13:21 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  - Untuk membuat cendol, bahan dasarnya adalah tepung hunkwe. Apa sebenarnya tepung hunkwe ini?

Baca juga: Cara Gampang Bikin Cendol, Modal Bubuk Jelly dan Parutan Keju

"Tepung hunkwe adalah tepung yang berasal dari sari Pati kacang hijau, tekstur sedikit lebih kasar dari tepung terigu biasanya," jelas Executive Sous Chef Fathul Abrar Hotel Santika Bandung, saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis, (30/4/2020).

Tepung ini juga disebut mung bean flour. Chef Abrar juga menjelaskan jika untuk tepung jenis ini banyak ditemukan di kawasan Asia Timur dan Selatan.

Namun, saat ini orang Indonesia lebih senang memakai tepung tapioka, tepung beras, dan air perasan daun pandan.

Cendol yang terbuat dari hunkwe akan memiliki tekstur yang kenyal empuk dan terdapat aroma khas dari tepung hunkwe.

es cendol hunkwe berasSajian Sedap es cendol hunkwe beras

Asal-usul Cendol

Dilansir dari salah satu artikel Kompas.com, sejarawan Kuliner, Fadly Rahman mengatakan cendol sendiri merujuk pada sebuah butiran-butiran tepung beras atau tepung hunkwe yang diayak.

Baca juga: Tak Hanya Indonesia, Cendol Ternyata Minuman Khas Asia Tenggara

 “Cendol atau nyendol itu merupakan wujud dari tepung beras atau hunkwe yang diayak dan menghasilkan bulatan-bulatan. Orang Indonesia jika minum minuman cendol ini menyebutnya nyendol,” kata Fadly kepada Kompas.com.

Cendol pun bisa dikatakan minuman khas yang ada di kawasan Asia Tenggara secara umum pada masa lalu.

“Jadi artinya kita sekarang mengenal cendol, pada masa lalu juga di berbagai wilayah Asia Tenggara juga seperti di Malaysia, Singapura, Brunei, Indochina, dan termasuk Indonesia semua ada minuman dengan bahan yang secara tipikal sama,” kata dia.

Bahan yang dimaksudkan adalah bahan dasar pembuatan cendol seperti santan, gula merah, tepung beras, dan hunkwe. Lalu semua bahan itu ditaburi parutan es parut di atasnya dan tambahan aneka topping.

Menurut Fadly, bahan-bahan tersebut sangat khas dengan Asia Tenggara. Menurutnya,secara historis ini tidak ada kaitannya dengan suatu bangsa tertentu. Hampir di semua kawasan Asia Tenggara ada (minuman cendol).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com