Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Industri Pariwisata Setelah Pamdemi Corona: Era Digital

Kompas.com - 03/05/2020, 10:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan sektor pariwisata perlu bersiap diri menghadapi era digital setelah pandemi corona.

"Suka tidak suka, mau tidak mau, era digitalisasi ini makin terakselerasi dengan cepat terlebih dengan kondisi ini semua dipaksa untuk memahami digital lebih cepat," kata Wishnutama saat video conference bersama Asita, pelaku pariwisata, dan sejumlah media, Sabtu (2/5/2020).

Dalam pertemuan online selama satu jam tersebut, ia menyarankan anggota Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) dapat menemukan potensi dari era digitalisasi ini.

Menurutnya, kebiasaan orang yang sering menggunakan platform online di masa pandemi ini dapat menjadi kesempatan bagi Asita untuk menggali potensi era digital.

 

Ia memberi masukan bagi Asita untuk menghadapi era digital yaitu dengan memahami analisis SWOT .

"Teman-teman travel agent perlu tahu apa sih yang tidak dimiliki oleh platform digital luar dan ternyata dimiliki kita," kata Wishnutama.

"Kita bikin list saja, apa kekuatan dari travel agent, agar kita bisa bangun platform digital yang baru untuk travel agent Indonesia," jelasnya.

Hal ini ia yakini sebagai salah satu cara agar travel agent dapat bertahan, terlebih setelah pandemi berakhir yang diperkirakan terjadinya lonjakan pariwisata.

Baca juga: Cara Tour Leader Bertahan dari Pandemi Virus Corona

Lanjut Wishnutama, lonjakan tersebut sekiranya akan dimaksimalkan untuk pasar wisatawan nusantara, dan secara bertahap akan diikuti oleh lonjakan wisatawan mancanegara.

Oleh karena itu, di masa pandemi yang mana para pelaku pariwisata lebih sering di rumah, ia mengajak pelaku parekraf untuk bersama diskusi dan mencari ide strategi digitalisasi.

"Kalau perlu kita undang pakar-pakar ahli digital, ahli aplikasi, e-commerce dan lain sebagainya. Saya bisa bantu cari orang itu untuk buat platform bagi travel agent yang bisa menguntungkan nanti paska pandemik," jelasnya.

Baca juga: Maskapai Tunda Penerbitan Majalah Penerbangan untuk Cegah Penularan Corona

Selain era digital, sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengatakan dunia akan memasuki The New Normal setelah pandemi berakhir.

Melalui Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo dalam pertemuan Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) Covid-19, Rabu (29/4/2020) mengatakan, saat ini dunia melihat bagaimana teknologi dan media digital memberi cara baru dalam rutinitas dan kehidupan yang akan menjadi "New Normal".

Untuk itu ia kembali menegaskan dukungan Indonesia untuk memasukkan pariwisata digital ke rencana strategis pariwisata ASEAN 2016-2025.

"Di samping mendorong pentingnya standar kesehatan dan kebersihan bagi para profesional pariwisata, melalui pertemuan virtual ini, kita ditunjukkan bagaimana teknologi dan media digital membawa kita pada rutinitas dan cara hidup yang baru. Ini yang akan segera kita alami dalam industri pariwisata kita,” ujar Angela melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/4/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com