Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Dibuka untuk Wisatawan Nusantara saat Kasus Corona Menurun

Kompas.com - 03/05/2020, 11:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio berharap virus corona akan menurun jumlah kasus dan pandeminya pada Juni 2020.

Sebab, pada saat itu, Wishnutama meyakini pariwisata bisa dibuka kembali untuk sektor wisatawan nusantara terlebih dahulu.

"Jadi memang segala sesuatu sudah kita siapkan dari sekarang. Kita harapkan pandemi ini mulai menurun bulan Juni nanti, pada saat itu harapannya pariwisata sudah bisa dibuka," kata Wishnutama dalam video conference bersama Asita, pelaku pariwisata dan sejumlah media, Sabtu (2/5/2020).

Baca juga: Bagaimana Jaga Jarak di Maskapai Penerbangan Indonesia?

Lanjutnya, untuk mempersiapkan hal tersebut, pariwisata perlu berbenah dan berfokus pada sub pilar pariwisata seperti hygiene and healthy, serta safety and security.

Menurutnya, hal tersebut merupakan dasar daripada sektor pariwisata yang menjadi prioritas pemerintah untuk membantu pariwisata.

Adapun Wishnutama juga menyebut beberapa destinasi yang akan menjadi acuan prioritas untuk membenahi sub pilar pariwisata tersebut yaitu 5 destinasi super prioritas.

Kemudian Bali sebagai pintu utama wisatawan, lalu Kepulauan Riau, dan Jakarta.

"Kenapa destinasi-destinasi ini dulu yang kita siapkan, karena ini merupakan the lowest hanging fruit (paling mudah dicapai) dari pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.

Baca juga: Maskapai Tunda Penerbitan Majalah Penerbangan untuk Cegah Penularan Corona

Wishnutama menjelaskan cara mempersiapkan destinasi-destinasi ini agar dapat menarik wisatawan nusantara setelah pandemi.

Salah satunya adalah memberikan paket-paket maskapai dan hotel dengan harga kompetitif yang dapat dijangkau wisatawan domestik.

"Betul, penguatan wisatawan domestik atau nusantara paling cepat dan instan pasca pandemi," kata Wishnutama.

"Sudah ada diskusi saya kira antara Garuda (Indonesia) dan hotel-hotel, lainnya sedang membicarakan hal ini tentang bagaimana memberikan paket-paket harga terjangkau wisatawan. Kita akan keluarkan itu saat pasca pandemi," jelasnya.

Baca juga: The New Normal Pariwisata Indonesia Setelah Pandemi Corona, Apa Itu?

Seperti diketahui sebelumnya, Kemenparekraf saat ini menyediakan enam program untuk membantu sektor parekraf di tengah pandemi.

Salah satunya adalah Kemenparekraf telah merealokasi anggaran dan membuat sejumlah program khusus selama masa tanggap darurat.

"Realokasi akan diarahkan untuk berbagai macam program yang sifatnya pendukungan langsung penanganan COVID-19 yang dapat membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Wishnutama dalam pernyataannya di Jakarta, melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Masa Tanggap Darurat Corona, Ini 6 Program Kemenparekraf

Adapun enam program ini di antaranya penyediaan fasilitas akomodasi, transportasi, dan konsumsi bagi tenaga medis dan tenaga pendukung RS rujukan penanganan Covid-19.

Selain itu juga menggerakkan pelaku UMKM di sektor parekraf untuk berpartisipasi dalam kampanye #GerakanMaskerKain, #GerakanLaukSiapSaji, dan #SatuDalamKopi.

Ketiga yaitu kampanye #JagaJarak dengan menggandeng pelaku ekonomi kreatif, pelatihan online gratis untuk upskilling dan reskilling pelaku parekraf, dan mengusulkan insentif subsidi PPh 21, Pembebasan PPh 22 Impor, dan pengurangan PPh sebesar 30 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com