Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ramadhan Orang Indonesia di Islandia, Suasana Ramadhan Lebih Sepi tapi Ramai saat Lebaran

Kompas.com - 10/05/2020, 09:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana Ramadhan menjadi salah satu momen yang ditunggu bagi umat Islam, termasuk di Indonesia.

Selain dapat kembali menyucikan diri, Ramadhan juga menjadi momen di mana mereka berburu jajanan untuk hidangan takjil.

Namun momen tersebut tampaknya tidak dialami oleh Asti Tyas Nurhidayati, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Islandia.

Baca juga: Puasa di Islandia Saat Corona: Tidak Ada Ibadah di Masjid dan Buka Bersama Makanan Khas Nusantara

Asti, panggilan akrab Asti Tyas Nurhidayati, menyampaikan suasana Ramadhan di tempat ia tinggal saat ini jauh lebih sepi daripada di Indonesia.

Suasana pengajian dan buka puasa bersama di Islandia. DOK. PRIBADI ASTI TYAS NURHIDAYATI Suasana pengajian dan buka puasa bersama di Islandia.

"Secara yang puasa juga cuma segelintir. Alhamdulillah, puasa Ramadhan biasanya lancar. Contohnya saya kerja jadi guru di TK, jam makan siang biasanya duduk bareng makan siang sama anak-anak dan guru lainnya. Pas puasa Ramadhan ya saya bilang sedang puasa jadi engga makan siang," kata Asti yang bekerja sebagai guru TK di Islandia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Ia juga bercerita bahwa orang Islandia belum banyak yang mengetahui tentang aturan puasa Ramadhan.

Kata dia, kala itu, rekan guru TK di sana menanyakan kembali kepadanya apa saja aturan berpuasa.

"Engga boleh makan. Boleh minum air putih? Saya pun menjawab, engga boleh makan dan minum sama sekali," jelasnya sembari tertawa mengingat kejadian itu.

Suasana pengajian dan buka puasa bersama di Islandia. DOK. PRIBADI ASTI TYAS NURHIDAYATI Suasana pengajian dan buka puasa bersama di Islandia.

Kendati suasana Ramadhan di Islandia cenderung sepi, hal tersebut justru terasa berbeda saat Lebaran tiba.

Menurut Asti, suasana ramai akan terasa saat Idul Fitri. Pasalnya komunitas WNI dan umat Islam di Islandia mengadakan makan bersama usai shalat Idul Fitri.

"Pada bawa makanan khas negara masing-masing. Kebanyakan yang berbagi makanan adalah orang-orang Timur Tengah. Jadi banyak nasi kebuli dan hidangan Timur Tengah lainnya," terangnya.

Bahkan, kenang Asti, untuk menarik minat anak-anak dalam merayakan Idul Fitri di Islandia, dipasang bouncy castle atau balon berbentuk istana. Sehingga anak-anak dapat bermain prosotan.

Pada saat itulah, ia merasa momen Idul Fitri yang ramai seperti di Indonesia benar-benar berkesan dan semua bergembira bersama.

Suasana pengajian dan buka puasa bersama di Islandia. DOK. PRIBADI ASTI TYAS NURHIDAYATI Suasana pengajian dan buka puasa bersama di Islandia.

Terdapat kegiatan khas dari WNI kala berlebaran di Islandia, Asti mengatakan ada tradisi khusus di mana biasanya komunitas mengadakan pertemuan Lebaran di rumah salah satu orang Indonesia.

"Jadi pada bawa hidangan Lebaran khas Indonesia, kayak lontong, opor, sambal goreng, rendang dan lainnya. Mengundang juga teman-teman non-Muslim di Islandia untuk menikmati hidangan Lebaran bersama," kenangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com