Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Wuhan China Larang Konsumsi Satwa Liar

Kompas.com - 25/05/2020, 17:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber SCMP


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Wuhan memutuskan untuk melarang semua perdagangan dan makan hewan liar.

Larangan ini menyusul keputusan pemerintah pusat pada 24 Februari 2020 tentang pembatasan perdagangan hewan liar.

Melansir SCMP, pemerintah Kota Wuhan telah merilis larangan tersebut dalam situs resminya, Kamis (21/5/2020).

"Platform perdagangan online, pasar komersial, pasar pertanian dan restoran, serta perusahaan transportasi, dan logistik tidak boleh memasok tempat atau layanan untuk konsumsi satwa liar," tulis pemerintah kota, seperti dikutip SCMP.

Baca juga: Kalahkan Beijing, Wuhan Jadi Destinasi Wisata yang Ingin Dikunjungi Orang China

Selain itu perburuan hewan liar juga turut dilarang, kecuali untuk tujuan penelitian ilmiah, pengaturan populasi, dan pemantauan penyakit epidemi.

Pembatasan serupa juga diterapkan pada pengembangbiakkan hewan yang tidak dijinakkan. 

Pengecualian untuk tujuan perlindungan spesies, penelitian ilmiah, dan pameran hewan seperti kebun binatang dan taman margasatwa yang telah disetujui pemerintah.

Baca juga: Lawan Corona, Akhirnya China Akan Larang Masyarakatnya Konsumsi Hewan Liar

Perdagangan hewan liar di China, dituding sebagai penyebab awal terjadinya pandemi virus corona. Semua orang masih menyelidiki tentang asal usul pandemi yang mendunia ini.

Dilaporkan SCMP, sebagian besar peneliti percaya bahwa virus corona berpindah dari hewan ke manusia sebelum menyebar dan bermutasi.

Adapun Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, hingga kini belum dikonfirmasi sebagai sumber krisis kesehatan tersebut.

Pasar ini diketahui tempat menjual hewan liar dan unggas hidup sebelum tutup pada Januari 2020.

Perdagangan dan konsumsi hewan liar seperti kulit kucing liar yang dijadikan obat tradisional ini diperoleh dari China.
AFP/ROMEO GACADROMEO GACAD Perdagangan dan konsumsi hewan liar seperti kulit kucing liar yang dijadikan obat tradisional ini diperoleh dari China. AFP/ROMEO GACAD

Pemerintah beri kompensasi bagi pekerja yang terdampak pelarangan perdagangan hewan liar

Melansir SCMP, pemerintah China baik lembaga pemerintah tingkat nasional maupun provinsi, akan memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena dampak atas pelarangan perdagangan hewan liar.

Pada 8 April 2020, the National Forestry and Grassland Administration menerbitkan pemberitahuan yang mewajibkan pejabat lokal untuk memberikan kompensasi kepada peternak di beberapa provinsi.

Tiga provinsi di China yaitu Hunan, Guangdong, dan Jiangxi telah merespon niat baik pemerintah tersebut.

Baca juga: Kalahkan Beijing, Wuhan Jadi Destinasi Wisata yang Ingin Dikunjungi Orang China

Pada Senin, pemerintah Hunan mengatakan akan melakukan pembayaran satu kali kepada peternak dari 14 jenis hewan liar termasuk tikus bambu, babi guinea, rusa muntjac, musang dan ular.

Halaman:
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com