Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Melon Premium Jepang Terjun Bebas, dari Rp 684 Juta Menjadi Rp 16 Juta

Kompas.com - 29/05/2020, 17:02 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pandemi virus corona juga berdampak pada harga melon premium di Jepang.

Sepasang melon premium Jepang terjual dengan harga yang jauh dari harga lelang yang dicapai pada 2019.

Seperti dilansir dari Japan Today, melon yang berasal dari daerah Yubari di bagian utara pulau Hokkaido ini terjual seharga 120.000 yen Jepang atau setara Rp 16 juta pada sesi lelang pertama di musim ini, Senin (25/5/2020).

Baca juga: Kenapa Harga Melon di Jepang Mahal?

Harga tersebut lebih rendah 40 kali lipat dari harga yang dicapai tahun lalu yakni sekitar 5 juta yen atau setara Rp 684 juta.

Perwakilan resmi dari pasar grosir menyalahkan pandemi virus corona yang membuat banyak klien korporat besar tak ikut saling tawar menawar.

Melon Yubari, Jepangasiaone Melon Yubari, Jepang

 

Padahal biasanya klien dari korporat besar inilah yang berani memasang harga tinggi dalam acara lelang.

Adanya pandemi ini membuat peserta lelang jadi jauh lebih sedikit daripada biasanya. Daya beli pelelang juga disebutkan turun drastis.

Baca juga: Begini Cara Memilih Buah Melon yang Tepat

Penawar yang sukses mendapatkan melon tersebut menyebutkan bahwa ia ingin menunjukkan rasa terima kasih dan dukungan pada para petani lokal. 

Pasar grosir sebenarnya ditutup sejak 20 April 2020 sebagai salah satu langkah mengurangi penyebaran virus corona.

Namun mereka tetap menyelenggarakan satu kali pelelangan untuk mendukung petani lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com