Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebak Batal Laksanakan Tradisi Seba Baduy

Kompas.com - 31/05/2020, 13:11 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

LEBAK, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, membatalkan pelaksanaan tradisi "Seba Baduy".

Tradisi ini digelar masyarakat Badui yang tinggal di kawasan Gunung Kendeng. Pembatalan dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Pembatalan itu ditandatangani Bupati Iti Octavia dengan menindaklanjuti usulan tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar perihal pelaksanaa Seba Badui 2020," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Riswahayadin di Lebak, Sabtu (30/5/2020).

Baca juga: Kawasan Wisata Baduy Dalam Ditutup Selama Tiga Bulan

Pemerintah daerah membatalkan pelaksanaan "Seba Badui" berdasarkan surat bupati dengan mempertimbangkan surat keputusan Presiden RI nomor 12 tahun 2020 tentang penetapan bencana non alam tentang penyehatan Covid-19 sebagai bencana nasional.

Selain itu, juga mempertimbangkan keputusan maklumat Kepolisian RI Nomor Mak/02/III/2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyehatan virus Corona, serta keputusan Bupati Lebak nomor 366/Kep 202-BPBD/2020 tentang penetapan status keadaan tertentu darurat bencana wabah akibat Covid-19.

Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan pihak pihak terkait sebagai upaya pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19 juga untuk melindungi warga Badui dari paparan virus Corona.

bWarga baduy saat mengeringkan dan memilah hasil panen padi di Desa Kanekes, Kecamatan Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (28/4/2020). Tidak hanya menutup aktivitas wisata, Pemerintah Desa Kanekes juga melarang warga Baduy untuk bepergian ke kota besar seperti Jakarta, untuk menghindari virus corona.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG bWarga baduy saat mengeringkan dan memilah hasil panen padi di Desa Kanekes, Kecamatan Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (28/4/2020). Tidak hanya menutup aktivitas wisata, Pemerintah Desa Kanekes juga melarang warga Baduy untuk bepergian ke kota besar seperti Jakarta, untuk menghindari virus corona.
Oleh karena itu, pemerintah daerah tidak melaksanakan kegiatan perayaan Seba Badui yang digelar Sabtu (30/5/2020) malam.

"Kami membatalkan Seba Badui juga pertimbangan adanya dua warga Lebak positif Covid-19 dan kini menjalani perawatan medis di RSUD Banten," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan Seba Badui itu rencananya dilaksanakan sederhana sehubungan pandemi Covid-19 dan dihadiri Bupati Lebak.

Pelaksanaannya digelar 30 Mei 2020, namun adanya warga Lebak positif terpapar Covid-19 akhirnya direkomendasikan tidak dilaksanakan Seba Baduy.

Begitu juga obyek wisata pun ditutup sambil waktu tidak tertentu guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Kami belum mengetahui kapan berakhir pandemi COVID-19 itu sehingga objek wisata kembali dibuka," katanya.

Seba Baduy

Tradisi ini merupakan ritual khas masyarakat Baduy atau biasa disebut Urang Kanekes. Ini merupakan tradisi leluhur berupa menyerahkan hasil bumi.

Seba sendiri berarti seserahan. Aneka hasil bumi seperti padi, gula aren, pisang, sayuran, dan palawija dibawa dalam pawai sepanjang ratusan kilometer.

Baca juga: Seba Baduy, Tradisi Ratusan Tahun Masyarakat Baduy Syukuri Hasil Bumi

Ritual ini biasanya diikuti ribuan masyarakat Baduy Luar maupun Dalam. Dengan pakaian khas Baduy, mereka berjalan membawa hasil bumi.

Baduy Luar atau Baduy Pendamping, ditandai dengan pakaian hitam dan ikat kepala biru. Sementara itu, Baduy Dalam atau Urang Jero memakai busana dan ikat kepala putih. Urang Jero bisa dijumpai di Kampung Cibio, Cikawartana, dan Cikeusik. (Mansyur Suryana/Arief Mujayatno)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com