Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal Pariwisata, Turis Bakal Lebih Peduli Asuransi Perjalanan

Kompas.com - 01/06/2020, 06:05 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menilai kondisi normal baru (new normal) di sektor pariwisata kemungkinan akan membuat wisatawan lebih sadar akan kebutuhan asuransi perjalanan.

Ketua Umum ASITA Nunung Rusmiati yang dihubungi di Jakarta, Sabtu (30/5/2020) seperti dikutip dari Antara, mengatakan hal itu karena adanya perubahan perilaku wisatawan karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Pariwisata Buka Saat New Normal, Ini Hal-hal yang Harus Diketahui

"Masyarakat Indonesia yang biasanya soal asuransi kesehatan dan keselamatan tidak terlalu memikirkan, sekarang jadi lebih aware (sadar) ternyata perlu asuransi ini," katanya.

Menurut dia, hal itu juga terungkap dalam survei yang dilakukan oleh ASITA mengenai perubahan perilaku wisatawan karena pandemi.

Ia juga menyebut perubahan perilaku wisatawan lainnya adalah wisatawan akan merasakan kekhawatiran dalam melakukan perjalanan, baik untuk keperluan hiburan atau bisnis.

Ilustrasi wisatawan di Bali.shutterstock.com/Davide+Angelini Ilustrasi wisatawan di Bali.

Oleh karena itu, pelaku usaha di sektor pariwisata juga dipastikan akan selalu melakukan mitigasi risiko terhadap layanan yang diberikan ke pelanggan.

"Misalnya, maskapai Emirates itu sudah melakukan rapid test ke penumpang sebelum perjalanan," katanya.

Baca juga: Jokowi Prediksi Solo Traveling Jadi Tren Pariwisata, Ini Kata Asita

Lebih lanjut, ASITA mengapresiasi langkah pemerintah untuk mendukung kebangkitan sektor pariwisata yang terpukul berat oleh pandemi Covid-19.

Meski belum ada keputusan destinasi yang akan dibuka kembali karena masih perlu ada identifikasi lanjutan, upaya tersebut menjadi langkah yang baik untuk mengembalikan sektor tersebut.

"Sesuai hasil ratas, pemberlakuan new normal memang akan ada pengurangan wisatawan, tapi dengan membuka kawasan yang penyebaran Covid-19 rendah, itu cara bagus mengembalikan pariwisata meski ada pembatasan jumlah kunjungan atau pengurangan jam," imbuh Rusmiati. (Ade Irma Junida/Subagyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com