Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Susu Kambing dan Susu Sapi, Mana Lebih Unggul?

Kompas.com - 02/06/2020, 14:38 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Susu kambing mungkin belum sepopuler susu sapi untuk dikonsumsi masyarakat dunia. Kedua jenis susu ini memiliki perbedaan dan keunggulan masing-masing. 

Menurut Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB),Dr. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, salah satu perbedaan yang signifikan antara susu sapi dan susu kambing adalah kandungan lemaknya.

“Susu kambing itu lemaknya sedikit lebih tinggi, 4 – 4.5 persen. Kalau dari tampilan fisik susu kambing juga kelihatan agak lebih putih daripada susu sapi. Susu sapi itu agak kuning warnanya,” ujar Epi pada Kompas.com, Sabtu (31/5/2020).

Baca juga: Hari Susu Sedunia 2020, Kenapa Lembang Jadi Daerah Penghasil Susu Pertama di Indonesia?

Perbedaan warna tersebut berkaitan pada kandungan pro vitamin A pada susu sapi. Pro vitamin A yang membuat warna susu sapi sedikit lebih kuning.

Kandungan pro vitamin A pada susu kambing biasanya sudah berubah seluruhnya menjadi vitamin A, kata Epi. Itu yang membuat warna susu kambing jadi lebih putih.

Selain itu, susu kambing juga relatif lebih mudah dicerna manusia karena butiran-butiran globula di dalamnya jauh lebih kecil dan lebih rapat daripada susu sapi.

Anak-anak TK belajar memeras susu kambing di Lerek Kelurahan Gombeng Banyuwangi Senin (23/1/2017)Ira Rachmawati Anak-anak TK belajar memeras susu kambing di Lerek Kelurahan Gombeng Banyuwangi Senin (23/1/2017)

“Susu itu 85-88 persen terdiri dari air. Di dalam air itu mengambang butiran protein, lemak, mineral (butiran globula). Globula pada susu kambing butirannya jauh lebih kecil dan seragam dibandingkan susu sapi,” jelas Epi.

“Makanya kadang dokter untuk orang dalam masa penyembuhan merekomendasikan susu kambing. Karena globula yang lebih kecil dan rapat akan mempermudah proses pencernaan,” lanjutnya.

Baca juga: Susu Segar Bisa Cepat Basi, Begini Cara Simpan Agar Awet

Kamu bisa melihat globula ini ketika melakukan proses pendinginan pada susu.

Pada susu sapi yang didinginkan, kamu akan bisa melihat gumpalan lemak yang memisah dari komponen air pada susu.

Lemak tersebut akan mengambang di bagian atas susu sehingga untuk meminumnya, kamu perlu lebih dulu mengocok susu tersebut.

Selain berbeda dari komposisi dan jenis globula, susu sapi juga memiliki komponen yang bersifat alergen pada beberapa orang.

Baca juga: Sejarah Susu di Indonesia, Dulu Dianggap Darah Putih

Komponen penyebab alergi ini justru tidak terdapat pada susu kambing. Jadi orang yang alergi terhadap susu sapi biasanya akan bisa mengonsumsi susu kambing dengan aman.

“Bahan laktogen di susu kambing itu bisa dikatakan tidak ada. Makanya dokter banyak rekomendasi untuk orang sakit, anak-anak, bayi, balita, itu lebih baik susu kambing.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com