Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sambut New Normal, Kemenparekraf Siapkan SOP Protokol Kesehatan di Sektor Parekraf

Kompas.com - 06/06/2020, 08:00 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus berkoordinasi dengan Kementerian dan lembaga terkait dalam menyambut kenormalan baru di sektor pariwisata dan industri kreatif (parekraf).

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan protokol kesehatan dan verifikasi implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP).

Menurutnya, pandemi Covid-19 telah memunculkan perilaku baru di masyarakat, yaitu jauh lebih peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan, termasuk untuk destinasi pariwisata.

Adnyani mengatakan itu dalam webinar dengan tema “New Normal For The Hospitality Industry” bersama stakeholder Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menyambut kenormalan baru, Kamis (4/6/2020).

Baca juga: Hadapi “New Normal”, Kemenparekraf Harapkan Industri MICE Antisipasi Perubahan

“Nantinya, semua industri akan lebih mengedepankan protokol kesehatan, akan diletakan menjadi protokol paling pertama baru diikuti protokol lainnya karena kita menghadapi krisis yang berbasis virus, yang tidak bisa dilihat kasat mata,” ujarnya.

Walau begitu, dia pun meminta semua pihak untuk tidak boleh terus menerus terpuruk dan harus bangkit meneruskan pembangunan dengan menyusun strategi.

“Salah satunya adalah menerapkan SOP protokol kesehatan dalam keseharian di institusi masing-masing,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Untuk itu, terangnya, kini Kemenparekraf tengah menyiapkan dan memverifikasi implementasi SOP Clean, Health, and Safety (CHS) dengan baik dan benar sesuai standardisasi yang ditetapkan.

Baca juga: Ini Strategi Kemenparekraf untuk Atasi Penurunan Jumlah Wisatawan

"Gerakan CHS ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi dan industri pariwisata Indonesia usai Covid-19,” jelas Adnyani.

Dengan begitu, imbuhnya, destinasi akan siap menerima kunjungan wisatawan, yang pada tahap awal pasti akan didominasi wisatawan domestik.

Adapun, webinar ini turut dihadiri Direktur Utama Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok Hamsu Hanafi, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal, dan Chief Executive Officer Azana Hotel dan Resort Dicky Sumarsono.

Hadir pula Chairman Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB Ernada Agung Dewobroto dan Head of Business Hotel Management at Bina Nusantara University Arif Zulkarnain.

Webinar dengan tema ?New Normal For The Hospitality Industry? antara Kemenparekraf bersama stakeholder Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menyambut kenormalan baru, Kamis (4/6/2020).
DOK. Humas Kemenparekraf Webinar dengan tema ?New Normal For The Hospitality Industry? antara Kemenparekraf bersama stakeholder Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menyambut kenormalan baru, Kamis (4/6/2020).

Menyambut kenormalan baru di sektor parekraf

Pada kesempatan ini, Hamsu menjelaskan, skema tatanan kenormalan baru dianggap sangat penting dalam menghadapi sektor pariwisata ke depan.

Dia menyebut, Poltekpar sebagai lembaga pendidikan vokasi bidang pariwisata ingin berkontribusi secara luas bagi masyarakat dan khususnya industri hospitality.

"Dalam webinar kali ini, kami hadirkan birokrasi, praktisi, dan akademisi, ketiga komponen ini akan memberikan solusi dan menyikapi dampak dari pandemi Covid-19 sebagai langkah dan upaya menyambut normal baru khususnya di Lombok," katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com