Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staycation Diprediksi Jadi Tren di Negara-negara Arab

Kompas.com - 06/06/2020, 21:28 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pariwisata lokal dan perjalanan domestik diprediksi memimpin pemulihan di Uni Emirat Arab (UEA) dan Gulf Cooperation Council (GCC) dari virus corona (Covid-19).

Berdasarkan temuan dari Arabian Travel Market (ATM), mengutip Hub.wtm.com, hal tersebut diprediksi akan terjadi karena pelonggaran pembatasan lockdown sudah terlihat.

Hasil temuan ATM yang bekerjasama dengan Colliers International menunjukkan, persentase pemesanan ke Abu Dhabi dalam radius 48 km meningkat.

Baca juga: Bagaimana Tren Staycation Selama Era New Normal?

Sebelumnya, persentase pemeasanan hanya 20 persen saja pada Januari 2020. Namun persentase mengalami peningkatan menjadi 43 persen pada Maret.

Sementara di Dubai, persentase pemesanan meningkat dari 19 persen menjadi 36 persen.

Berdasarkan penelitian oleh Sojern, staycation diperkirakan akan menjadi pilihan jenis wisata paling populer. Terlebih, pada perjalanan liburan jangka pendek hingga menengah.

Data menunjukkan, pemesanan hotel ke Abu Dhabi dalam radius 48 km menyumbang 78 persen dari seluruh pemesanan pada April.

Sementara itu, perjalanan domestik dari Dubai menyumbang 91 persen dari pencarian dan pemesanan dalam radius yang sama.

Baca juga: Ada Visa Turis, Yuk Ketahui 5 Wisata Sejarah di Arab Saudi

“Krisis kesehatan global Covid-19 telah memberi dampak dalam perjalanan dunia, pariwisata, acara, dan kegiatan rekreasi. Banyak orang terpaksa harus membatalkan atau menangguhkan rencana berlibur mereka pada paruh pertama 2020,” kata Direktur Pameran ATM, Danielle Curtis, mengutip Hub.wtm.com.

“Wisatawan masih ingin berlibur, namun kesehatan menjadi prioritas utama. Alhasil, tren staycation diperkirakan akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang. Masyarakat ingin keluar dari rumah selama beberapa hari ke lokasi yang familiar bagi mereka sementara penerbangan dihentikan, dan pembatasan perjalanan internasional masih diberlakukan,” lanjutnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com