YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengunjung ke Wisata Gua Kalisuci, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, dibatasi pada masa pandemi ini.
Pengunjung harus menyiapkan diri apabila ditolak karena kuota sudah penuh. Pihak pengelola membatasi jumlah pengunjung sebanyak setiap hari maksimal 100 orang pengunjung.
Baca juga: 3 Syarat Wajib agar Tempat Wisata Yogyakarta Bisa Dibuka Kembali
Salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalisuci, Muslam Winarto mengatakan, sebelum pandemi terjadi kawasan Kalisuci sudah menerapkan protokol kesehatan ketat bagi pengunjung.
Sebab, untuk menikmati cave tubing dalam gua selama sekitar 1,5 jam, diperlukan fisik yang kuat. Selain itu, pengunjung juga tidak memiliki riwayat penyakit berbahaya seperti jantung.
Pengunjung yang tidak lolos cek kesehatan diperkenankan menunggu atau diarahkan ke rumah sakit terdekat, untuk memeriksakan diri.
Setelah adanya pandemi, pengunjung di kawasan Kalisuci semakin diperketat pemeriksaan kesehatannya.
Berikut beberapa aturan tambahan bagi pengunjung cave tubing Gua Kalisuci saat era new normal:
"Kali suci itu dibanding lokasi wisata yang lain penerapan protokol kesehatan mungkin paling ketat sejak lama," kata Muslam kepada wartawan di sekretariat Kalisuci, Jumat (12/6/2020).
Setelah selesai digunakan pengunjung, peralatan dilakukan dekontaminasi. Dalam sehari, peralatan hanya digunakan satu kali.
Area sekitar sekretariat disemprot disinfektan setiap hari. Pihak pengelola membatasi jumlah pengunjung yang semula 250 orang, menjadi 100 orang pengunjung setiap harinya.
Belum ada rencana kenaikan harga tiket saat ini. Harga tiket Rp 120.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp 200.000 untuk wisatawan mancanegara.
Pengunjung diharapkan menyiapkan pembayaran non tunai karena pengelola menyediakan pembayaran non tunai.
"Kita berupaya mengarahkan pembayaran non tunai," ucap Muslam.
Muslam mengatakan, pihaknya sudah siap jika sudah diperbolehkan dibuka kembali. Termasuk saat uji coba pada 22 Juni mendatang.
Simulasi di Gunungkidul