Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pemerintah Indonesia Ingin Tarik Turis Berkantong Tebal?

Kompas.com - 15/06/2020, 21:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo R.M Manuhutu, menuturkan, pemerintah ingin menarik wisatawan mancanegara (wisman) berkantong tebal.

Salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan tersebut adalah naiknya tiket pesawat dari luar negeri ke Indonesia.

“Pergerakan pesawat secara global ada penurunan 40-50 persen. Di dalam pesawat juga ada pembatasan ruang," kata Odo dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/6/2020).

"Seperti di Indonesia sekarang ini kalau duduk, di tengah harus dikosongkan. Apa akibatnya? Itu nanti harga dari tiket tentu saja naik," lanjutnya. 

Baca juga: New Normal, Wisata Alam Bakal Digandrungi Turis

Sebagai gambaran, Odo memberi contoh pelancong dari Amerika ke Indonesia harus membayar biaya lebih untuk penerbangan kelas ekonomi.

Menurutnya, tidak semua orang bersedia membayar harga tiket pesawat kelas ekonomi tersebut.

Odo menuturkan, pemerintah ingin wisman kelas A dan B masuk ke Indonesia guna mendorong pariwisata berkualitas.

Pariwisata berkualitas adalah di mana seorang wisatawan melakukan pengeluaran yang tinggi ketika berkunjung ke suatu destinasi.

“Kalau lihat data yang dikeluarkan oleh salah satu penyedia jasa keuangan, dari 2008 sampai 2019-an, jumlah wisatawan ke Bali meningkat. Jumlah stay meningkat, tapi pengeluaran per hari mengalami penurunan kurang lebih delapan persen,” ungkap Odo.

Baca juga: Tarik Turis Belanja Kerajinan, NTT Perlu Punya Pusat Oleh-oleh

Meski lama berlibur para wisman meningkat, pengeluaran mereka yang kian menurun tidaklah diinginkan.

“Kita ingin mereka bisa tinggal 3-4 hari, tapi pengeluarannya besar supaya ada devisa,” tutur Odo.

Menurutnya, pengeluaran wisman yang besar mampu menggerakkan roda ekonomi, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Odo menjelaskan, selain memberi pendapatan bagi industri pariwisata, wisatawan berkualitas juga mampu menjaga lingkungan, berkontribusi untuk pembangunan berkelanjutan, serta menjaga nilai-nilai kebudayaan yang ada.

“Yang kita maksud dengan pariwisata berkualitas adalah jika kamu datang ke Indonesia, habiskan uangmu di sini. Jaga lingkungan, beli produk lokal, dan jangan buang sampah plastik sembarangan,” ujar Odo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com